Palestina Masih Butuh Kita
Oleh:
Ummu Fahhala, S.Pd.
(Praktisi Pendidikan dan Pegiat Literasi)
Terasjabar.co – Seharusnya seluruh umat Islam bergembira pada saat bulan Ramadan sebagaimana pada masa Rasulullah Saw. Namun tidak dengan Palestina, walaupun gencatan senjata, kaum muslim di sana tidak bisa leluasa beribadah di masjid Al-Aqsa karena pembatasan oleh tentara Zionis. Bahkah mereka sudah menyiapkan personel keamanan Israel untuk menindak tegas para pelanggar, seperti dilansir international.sindonews.com, Selasa (04/03/2025).
Fakta pembatasan salat jemaah di masjid Al-Aqsa menunjukkan bahwa wilayah ini masih dalam penjajahan, sebab keamanan kaum muslimin berada di tangan orang-orang kafir. Pembatasan ini tentu tidak adil bagi kaum muslimin, sebab umat Islam hendak melaksanakan salat jemaah di masjid sebagai tempat ibadah kaum muslimin.
Fakta ini semakin menunjukkan bahwa Zionis mengontrol muslim Palestina, baik di tepi barat maupun Gaza secara menyeluruh. Bagi kaum muslim, masjid Al-Aqsa memiliki banyak arti, yakni pertama, masjid Al-Aqsa pernah menjadi kiblat pertama kaum muslim dalam menunaikan shalat. Selama 16 bulan kemudian Allah Swt. mengubah kiblat ke arah Mekah setelah turun Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 144.
Kedua, masjid Al-Aqsa dan Syam Palestina adalah wilayah yang diberkahi Allah Swt. sesuai firman-Nya dalam Al-Qur’an surah Al-Isra ayat 1:
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Besarnya keutamaan yang Allah Swt. limpahkan bagi muslim yang beribadah di masjid Al-Aqsa, didasarkan hadis Rasulullah Saw.
“Janganlah mengencangkan pelana untuk melakukan suatu perjalanan kecuali menuju tiga masjid yaitu Masjidil Haram (di Mekah), masjidku (Masjid Nabawi di Madinah) dan Masjid al-Aqsa (di Palestina),” hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim.
Kemuliaan dan keberkahan yang Allah Swt. limpahkan tersebut berlaku hingga hari kiamat. Tapi sayang, kaum Zionis Yahudi sering mengotori dan menistakan masjid Al-Aqsa. Mereka pun telah puluhan tahun melakukan berbagai kekejaman dan kekejian terhadap kaum Muslim di sekitar masjid Al-Aqsa dan Palestina secara umum. Bahkan di tengah kesepakatan gencatan senjata dan bulan Ramadan, kaum muslim Palestina malah dibatasi melakukan ibadah di rumah Allah ini.
Umat Islam di belahan dunia lain tentu tidak boleh diam dengan kondisi ini, sebab Islam mewajibkan umatnya mengasihi dan menyayangi sesamanya. Apalagi umat Islam diibaratkan satu tubuh.
Zionis Yahudi sangat memahami meskipun gencatan senjata telah disepakati, umat Islam masih menyimpan potensi perlawanan, sehingga mereka merasa harus menggunakan cara politik dan militer untuk melakukan penekanan termasuk di masjid Al-Aqsa dan Al-Quds.
Kaum muslim Palestina tidak boleh gentar menghadapi kejahatan Zionis yang dibekingi Amerika Serikat serta didukung oleh para pemimpin pengkhianat kaum muslim. Ramadan semestinya digunakan untuk menguatkan azam dalam perjuangan melenyapkan penjajahan.
Demikian pula umat Islam di belahan dunia lain, harus memahami bahwa jihad dalam satu kepemimpinan Islam adalah solusi hakiki atas persoalan Palestina. Mereka tidak boleh lagi berharap pada solusi-solusi yang datang dari barat dan narasi-narasi sesat soal perdamaian, sebab barat justru menginginkan umat Islam kalah dan semakin terpuruk.
Barat sangat takut akan kebangkitan Islam, sebab hadirnya kepemimpinan Islam akan mengakhiri segala bentuk penjajahan yang dilakukan di negeri-negeri muslim termasuk Palestina. Yang akan menghancurkan entitas Zionis yang merupakan hariban fi’lan yakni pihak yang wajib diperangi secara nyata melalui jihad fi sabilillah.
Leave a Reply