Gencatan Senjata Bukan Solusi Hakiki Masalah Palestina
Oleh:
Ummu Fahhala
(Praktisi Pendidikan dan Pegiat Literasi)
Terasjabar.co – Seolah tiada hentinya, genosida yang terjadi di Palestina terus terjadi dan sudah menewaskan lebih dari 46.700 orang, sekitar 110.265 orang lainnya terluka sejak 7 Oktober 2023, korban kebanyakan anak-anak dan perempuan, dilansir tempo.co, Kamis (16/01/2025).
Mulai 19 Januari 2025 gencatan senjata mulai berlaku, yang diopinikan sebagai solusi langkah pertama untuk mengakhiri agresi brutal Zionis. Gencatan senjata telah berulang kali dilakukan namun tindakan ini tidak memberi kebaikan sedikit pun kepada umat Islam sebagaimana yang sudah terjadi sebelumnya.
Gencatan senjata akan diambil oleh Zionis tatkala mereka merasa kewalahan menghadapi para Mujahid Palestina. Padahal Zionis telah didukung oleh negara pemegang ideologi kapitalisme Amerika Serikat, yang telah mengucurkan banyak sekali bantuan, mulai dari dana, keamanan seperti iron dome hingga persenjataan.
Statement politik pemimpin Amerika Serikat pun begitu kentara berada di sisi Zionis bahkan yang menyakitkan, pemimpin-pemimpin negeri kaum muslimin justru memberi peluang kepada musuh-musuh Allah Swt. untuk menumpahkan darah, merampas lahan, menghancurkan dan menodai rumah kaum muslimin.
Penguasa negeri-negeri muslim pun membiarkan musuh-musuh Allah Swt. memiliki segala alasan untuk menindas kaum muslim dan menghasut serta menakut-nakuti umat Islam di negeri-negeri muslim lainnya agar tidak melakukan tindakan apapun. Padahal Allah Swt. telah memberikan mereka amanah kekuasaan yang seharusnya bisa menggerakkan tentaranya sekuat tenaga dalam membebaskan Palestina. Namun, mereka tidak melakukan hal itu.
Secara logika, Zionis pasti akan menang melawan umat Islam di Palestina, karena Zionis mendapat bantuan dari Amerika Serikat bahkan didukung oleh penguasa muslim. Namun hingga saat ini, Zionis terus-menerus kewalahan menghadapi Mujahid Palestina. Jadi gencatan senjata bukan karena tekanan Trump kepada Netanyahu. Namun, karena Zionis tidak sanggup mematahkan semangat perlawanan rakyat Gaza.
Gencatan senjata hanya kedok Zionis untuk mengambil nafas dalam pertempuran terhadap para Mujahidin Palestina. Ini terus memberikan fakta yang menyakitkan bagi Zionis sekalipun umat Islam di Palestina sendirian, mereka menderita kelaparan, mereka dibunuh dan banyak pemimpin pejuang yang syahid. Namun, mereka tetap dalam keteguhan, kesabaran, ketabahan dan keimanan yang menjadi sumber kekuatan girah jihad para Mujahid dalam mempertahankan tanah Palestina yang merupakan tanah kharajiyah milik kaum muslimin, telah menggentarkan Zionis.
Karena itu, Zionis sejatinya telah kalah telak sedari awal. Mereka tidak layak berlaga di medan tempur untuk melawan para Mujahid Islam yang mencintai syahid dan jihad di jalan Allah Swt.
Umat Islam khususnya kaum muslimin di Gaza harus menyadari bahwa gencatan senjata tidak akan mengubah apapun. Zionis akan tetap mengkhianati kesepakatan itu dengan menyerang kaum muslimin kembali. Terbukti, beberapa jam setelah pengumuman kesepakatan gencatan senjata, Zionis melakukan serangan yang menewaskan sedikitnya 82 orang.
Jadi, apa yang dilakukan oleh Zionis ini sudah sangat jelas menunjukkan untuk kesekian kalinya bahwa solusi untuk Palestina bukan dengan bantuan-bantuan kemanusiaan, boikot dan solusi parsial pragmatis lainnya. Solusi hakiki untuk mengakhiri masalah ini hanyalah dengan jihad dan satu kepemimpinan umat Islam, yang akan membebaskan Palestina.
Umat Islam harus meyakini bahwa kemenangan adalah sesuatu yang akan nyata dan pujian hanya milik Allah Swt. yang ditegaskan dalam al-Quran surat al-Fath ayat 1, kemenangan akan datang atas pertolongan Allah Swt. (QS. Al-Anfal ayat 10).
Maka supaya ditolong Allah Swt., umat harus berjuang sesuai tuntunan Allah Swt. untuk mendapatkan solusi hakiki, tidak menyerahkan urusan pada musuh-musuh Allah Swt.
Sudah saatnya kaum muslimin menyadari keberadaan partai politik Islam ideologis yang tidak pernah lelah dan senantiasa istikamah dalam mendakwahkan kefarduan menegakkan syariat Islam kafah. Sudah saatnya pula kaum muslimin memberikan kepercayaan dan pertolongan kepada partai untuk memimpin umat karena hanya partai politik Islam ideologis yang memiliki fikrah dan tariqah yang sahih dalam mewujudkan junnah atau perisai kaum muslimin.
Leave a Reply