Dunia Lumpuh Hadapi Zionis Serakah, Islam Punya Solusinya
Oleh:
apt. Indah Rahma, S. Farm.
(Praktisi Kesehatan)
Terasjabar.co – Situasi genosida dan penjajahan di Palestina semakin berkobar akibat serangan zionis, tak hanya Palestina bahkan kini zionis juga melebarkan serangannya sampai ke negara Lebanon, Yaman, dan Iran. Pertempuran yang terjadi bukan hanya antara tentara Israel dengan pejuang lagi, melainkan dengan warga sipil. Tentara Israel secara brutal membumi hanguskan beberapa tempat termasuk rumah sakit dan menahan beberapa tenaga kesehatan di sana. Biadabnya lagi, mereka membakar tempat penampungan yang menampung para warga sipil. Pejabat Senior PBB Joyce Msuya mengutuk dan meminta agar Israel menghentikan serangan dan blokade, yang beberapa bulan ini dilakukan Israel terhadap warga sipil di Gaza, “Kekerasan Israel itu telah mengakibatkan ratusan warga Palestina dilaporkan tewas, dengan puluhan ribu sekali lagi terpaksa melarikan diri,” jelasnya (Republika.co.id, 27/10/2024).
Melansir dari cnnindonesia.com pada Sabtu (26/10/2024) diberitakan bahwa Israel melakukan serangan ke dua tempat berbeda dalam waktu yang bersamaan yakni Gaza dan Lebanon, dari gempuran Israel tersebut sedikitnya 88 warga Palestina tewas akibat serangan Israel di Gaza pada Jumat (25/10/2024), 14 di antaranya anak-anak yang menjadi korban dalam serangan atas bangunan tempat tinggal di Khan Younis. Dilaporkan dari Kementerian Kesehatan Lebanon bahwa korban serangan Israel di Lebanon sejak Oktober 2023 lalu telah melonjak menjadi 2.634 dalam beberapa minggu terakhir.
Jika kita amati Zionis Israel kian hari semakin serakah, tidak hanya menyerang Gaza, serangannya melebar ke negara tetangga seperti Lebanon, Iran, dan Yaman dengan alasan membela diri karena merasa menjadi korban. Lantas PBB dan Amerika mengaminkan perilaku anak kesayangannya tersebut. Ketika di berbagai belahan dunia memprotes dan menyeret Israel kepengadilan internasional, Amerika dan para pendukung Israel justru mendukung penuh tindakan Zionis Israel. Meski berbagai macam upaya telah dilakukan atas nama kemanusiaan untuk menyelesaikan genosida yang terjadi di Gaza, tapi hanya kekecewaan yang kita dapati. Seluruh dunia enggan menangkap basah Israel dan antek-anteknya. Alih-alih terkena sanksi hukum internasional, Israel justru semakin melenggang menggempur negeri kaum muslim. Itu artinya dunia tak berdaya mengatasi kondisi buruk ini. Ketidakberdayaan para pemimpin dunia dan lembaga-lembaga internasional semestinya sudah cukup menunjukkan kegagalan sistem kapitalis-liberal dalam mewujudkan dunia yang aman dan berkeadilan. Di sisi lain Barat masih bersikeras melanggengkan eksistensi sistem tersebut ke berbagai negeri sebagai alat penjajahan mereka.
Inilah realitanya, ketika yang dijadikan sandaran adalah hukum buatan manusia yang dipenuhi nafsu kepentingan. Padahal Allah telah menegaskan di dalam Al Qur’an bahwa “Barangsiapa yang tidak berhukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Maidah: 45). Terbukti hari ini ketika kita mengabaikan hukum sang pencipta, maka yang didapat hanyalah derita. Jauh dari kata sejahtera dan adil, aturan manusia yang dibuat ini hanya melambungkan kepentingan sebagian kalangan saja. Oleh karena itu, umat harus membuang sistem yang tidak berpihak kepada mereka dan menyadari urgensi menghadirkan solusi hakiki yaitu aturan yang datangnya dari sang Maha Tinggi, yang akan memobilisasi semua kekuatan, termasuk tentara kaum muslim yang akan membebaskan Palestina.
Kaum Muslim harus memahami akar masalah Palestina dari pandangan Islam, di mana perampasan tanah wakaf Palestina merupakan perjuangan yang disyariatkan. Palestina jelas tidak dapat menghadapinya sendirian, namun mirisnya para pemimpin Arab, yang sering terpengaruh oleh Amerika, malah cenderung menormalisasi hubungan dengan Zionis. Tanpa dukungan AS dan sekutunya, Zionis tidak akan sekuat itu, dan satu-satunya cara untuk menghadapinya adalah dengan mengonsolidasi kekuatan militer Islam dan menyerukan jihad global. Pemimpin negeri-negeri kaum muslim saat ini terperangkap dalam sistem sekuler dan kepentingan pribadi, sehingga solusi terbaik adalah kepemimpinan Khilafah yang akan menyatukan umat Islam dan memobilisasi kekuatan untuk mengalahkan zionis. Khilafah yang akan membawa kemenangan ini diyakini sebagai ancaman bagi kekuatan Barat, yang berusaha menggagalkan kemunculannya. Meskipun demikian, perjuangan menegakkan Khilafah terus berkembang, dan suatu saat Khilafah akan membebaskan Palestina serta menolong umat Islam lainnya yang tertindas. Untuk itu, jalan pertama adalah membangun kesadaran umat untuk mendukung dan terlibat dalam perjuangan bersama kelompok dakwah yang berfokus mengembalikan aturan sang pencipta demi menggapai kesejahteraan dan keadilan, yang tentunya wajib mengikuti metode dakwah Rasulullah baik dari sisi politik, pemikiran, dan tanpa kekerasan.
Wallahu’alam Bishawab.
Leave a Reply