Perkumpulan Pensiunan Karyawan Jamsostek (PPKJ) Wilayah Jawa Barat Peringati HUT yang Ke-17
Terasjabar.co – Dalam rangka menjalin silaturahmi antara rekan kerja semasa bertugas, para pensiunan karyawan Jamsostek telah membentuk Perkumpulan Pensiunan Karyawan Jamsostek (PPKJ) yang berkantor Pusat di Jakarta. Sementara untuk PPKJ Wilayah Jawa Barat beserta para Pengurus Cabang PPKJ se wilayah Jabar, Kamis (27/8/2020) telah memperingatinya HUT PPKJ yang ke 17 bertempat do Café Pasalima Jl. Pesantren No. 8A Sukamiskin Bandung.
Ketua Perkumpulan Pensiunan Karyawan Jamsostek (PPKJ) Wilayah Jawa Barat Sunardi mengatakan, bahwa selama ini PPKJ Wiayah Jawa Barat menjadi penyambung lindah bagi para pensiunan karyawan Jamsostek diseluruh Indonesia dari Sabang sampai Meroke
“Alhamdulilah oleh Para Pengurus PPKJ Wilayah Provinsi lainnya menjadikan PPKJ Wiayah Jawa Barat dijadikan Barometer. Alhamdulillah di usia tua para Pensiunan masih bisa menjalin komunikasi dan silitaruhami dalam rangka membangkitkan semangat. Wadah perkumpulan ini Alhamdulilah dapat memupuk persaudaraan dan kepedulian. Wadah ini benar benar menjadikan ajang silaturahmi yang membuat suatu kebahagiaan dan memperpanjang usia kita”, kata Sunardi.
Lebih lanjut Sunardi menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh Anggota Perkumpulan yang hadir mewakili dari Daerah Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.
“Mohon maaf untuk Peringatan HUT Tahun ini tidak semua dapat hadir karena kita harus melaksanakan dan mengikuti prosedur Prokol Kesehatan, yang diundang untuk hadir harus betul betul dalam keadaan sehat, wajib memakai masker, sebelum masuk ke tempat acara wajib mencuci tangan, check ThermoGUN dan menjaga jarak”, tambahnya.
Sementara itu salah satu anggota pengurus Perkumpulan Pensiunan Karyawan Jamsostek (PPKJ) Wilayah Jawa Barat H. Imam Santoso mengatakan bahwa usia tidaklah menjadi halangan untuk tetap kita berkarya dan beramal.
“Untuk itu mari kita gunakan sisa hidup kita untuk beramal dan membantu kepada masyarakat yang usahanya bekerja serampangan, seperti tukang ojek, tukang kuli bangunan, pedagang yang berusaha bergerak di usaha sektor non formal, selama ini mereka tidak memiliki jaminan sosial”, katanya.
“Melihat kondisi dilapangan seperti itu, dengan modal pengalaman sewaktu kami bertugas, saat ini kami telah mebentuk suatu wadah yang kami sebagai PERISAI (Penggerak Jaminan Sosial Indonesia) Karang Arum yang berdomisili di Kabuaten Bandung. Khususnya yang bekerja serabutan dapat kita arahkan untuk dapat memiliki Jaminan Perlidungan Diri dan Keluarga mereka cukup menyisihkan uang rokoknya sebesar Rp. 16.800,-/Bulan, dengan uang sebesar itu mereka mendapat jaminan Kecelakaan selama bekerja, bahkan mendapat jaminan Beasiswa untuk mendapatkan pendidikan sampai Perguruan Tinggi bagi anaknya, apabila peserta meninggal dunia. Saya sebagai Ketua PERISAI Karang Arum, Alhamdulillah selama ini telah dapat membantu para peserta, karena PERISAI Karang Arum memberikan pelayanan kepada para peserta, mulai dari sistim pembayaran, sampaikan pengurus Klaim Asuransi bila terjadi sesuatu yang berkaitan dengan jaminan Sosial, ahli Waris cukup nelpon kepada kami dan kami segera turun kelapangan untuk membantu mereka. Baru-baru ini kami telah menyerahkan bantuan jaminan sosial kepada salah satu Akhli Waris peserta yang bekerja sebagai pedagang Tanaman Hias di Tegalega Bandung, meninggal karena sakit”, pungkas Imam. ***Ocid Sutarsa.
Leave a Reply