Solusi dari Ridwan Kamil Atasi Penumpukan Sampah di TPA

Terasjabar.co – Sampah menjadi salah satu persoalan yang masih belum bisa teratasi secara maksimal di Kabupaten Bogor.

Terkait persoalan itu, calon gubernur Jabar nomor urut 1, Ridwan Kamil mengatakan, perlu ada upaya penanggulangan sampah terpadu mulai dari pengurangan sampah di lingkungan sampai dengan mengubah sampah menjadi energi di tempat pembuangan akhir.

“Warga Jawa Barat ini ada 47 juta jiwa, tiap hari memproduksi sampah. Konsep saya kita akan melakukan zero waste campaign, sampah di rumah dikurangi. Di lingkungan bisa diolah seperti bio gas atau bank sampah,” ujar Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, Kabupaten Bogor, Senin (28/5/2018).

Data dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor, setiap harinya produksi sampah di Kabupaten Bogor mencapai 2.650 ton. Sedangkan volume sampah yang bisa diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga hanya 500 sampai 600 ton per harinya.

Karena itu konsep waste to energy, menurut Emil, dapat membantu mengurangi beban TPA Galuga yang daya tampungnya semakin terbatas.

“Idealnya pengelolaan TPA juga harus sudah waste to energy. Karena tren dunia saat ini tidak ada sampah yang tidak bermanfaat,” ujar Emil.

Untuk mengurangi beban TPA Galuga, Pemerintah Kabupaten Bogor sendiri sedang membangun  Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Nambo di Kampung Curug Dengdeng, Desa Lulut, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor.

Namun sejak direncanakan tahun 2014, TPST tersebut masih belum juga rampung.

Emil pun berjanji akan mempercepat pembangunan TPST tersebut jika ia menjadi gubernur, tapi hal ini tetap harus dibarengi perubahan gaya hidup warga dalam mengelola sampah.

“Kalau kita tidak mengubah gaya hidup kita, seolah-olah lahan cukup untuk pembuangan sampah itu yang membuat pola kita tidak ramah lingkungan. Kelanjutan pembangunan TPA Nambo nanti kita akan percepat jika saya terpilih,” kata Kang Emil.

Ia pun berharap konsep zero waste to energy ini dapat mengurangi beban sampah di Jawa Barat secara signifikan.

“Inilah PR besar 5-10 tahun di Jawa Barat mengolah sampah kelas dunia. Konsep pengolahan sampah di regional lalu waste to energy di waktu yang cepat, kita akan mengolah sampah dengan luar biasa baik,” ujar Wali Kota Bandung non-aktif itu.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

seventeen + 14 =