TB Hasanudin Prihatin dengan Lingkungan di Jawa Barat

Terasjabar.co – Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 2 TB Hasanudin mengaku sangat terusik dengan isu permasalahan lingkungan di Jawa Barat yang terbilang sudah akut. Salah satunya adalah persoalan sampah yang belum menemukan solusi yang tepat, mulai dari sampah yang menutupi bantaran sungai Citarum hingga tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di berbagai wilayah Jawa Barat.

Sebelumnya, Hasanudin mengunjungi TPA Ciledug di Kabupaten Cirebon yang sudah mencemari lingkungan dan darurat sampah. Pria yang akrab disapa Kang Hasan tersebut juga menyoroti permasalahan di TPA Legok Nangka di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung.

“Pembangunan TPA Legok Nangka ternyata paling cepat konstruksinya sampai operasinya bisa berjalan dengan baik, minimal butuh waktu 3 tahun. Tepatnya di tahun 2021,” kata Hasan, Rabu (9/5/2018).

Menurutnya, persoalan sampah bukan hanya mempengaruhi lingkungan, tetapi juga menyangkut keberlangsung hidup masyarakat. Sehingga, kata dia, sampah tidak lagi menjadi ancaman, akan tetapi diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat.

Seperti diketahui, TPA Legok Nangka‎ merupakan TPA regional yang diperuntukkan untuk menampung sampah dari Bandung Raya, yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut, serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Rencananya, TPA tersebut menerapkan pengolahan sampah dengan menghasilkan energi listrik atau menjadi PLTSa dengan bimbingan LKPP.

Sebagai calon gubernur Jawa Barat, lanjut Kang Hasan, dirinya perlu memahami upaya yang dilakukan pemerintah saat ini, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, salah satunya TPA Legok Nangka.

“Namun dilihat dari kondisi, TPA ini belum siap difungsikan dengan baik,” tuturnya.

Di sisi lain, lanjut dia, TPA Sarimukti yang selama ini digunakan sudah mengalami kapasitas berlebih untuk menampung sampah. Sehingga, mantan anggota Komisi I DPR RI itu akan memaksimalkan fungsi TPA Sarimukti selama 3 tahun ke depan.

“Ini harus dipikirkan bagaimana membuat TPA Sarimukti bertahan hingga 3 tahun ke depan. Karena TPA Legok Nangka sampai 2 tahun ke depan belum beroperasi,” tandasnya.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

four × 3 =