Islam Selamatkan Masa Depan Palestina
Oleh:
Putri Efhira Farhatunnisa
(Pegiat Literasi di Majalengka)
Terasjabar.co – “Kemerdekaan ialah hak segala bangsa. Dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan” adalah kutipan dari alinea pertama Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945. Hak itu pula yang dimiliki oleh rakyat Palestina, terutama anak-anaknya. Mereka berhak memiliki masa depan yang cerah, dan berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Anak-anak di jalur Gaza, Palestina terpaksa harus belajar di tenda pengungsian. Setidaknya ada 352 sekolah yang hancur karena ikut menjadi sasaran pengeboman oleh penjajah. Dengan penuh sesak dan alat sekadarnya, mereka belajar tanpa rasa aman (antaranews.com, 10/1/2025).
Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada hari Rabu, 15 Januari 2025 mengumumkan bahwa Israel dan Hamas Palestina sudah menemukan kesepakatan untuk melakukan gencatan senjata mulai 19 Januari 2025. Namun baru saja gencatan senjata diumumkan, bombardir terjadi sampai tanggal 16/1 hingga menewaskan 77 orang. Angka itu menjadi angka tertinggi korban tewas harian. 21 diantaranya adalah anak-anak dan 25 perempuan (cnnindonessia.com, 16/1/20250).
Gencatan senjata ini tidak disetujui oleh beberapa pihak Israel, karena beranggapan bahwa ceasefire (gencatan senjata) ini merupakan kekalahan bagi Israel. Adapun kesepakatan ini meliputi tiga fase. Fase pertama akan berlangsung selama 42 hari mulai tanggal 19/1 mencakup penghentian serangan juga masuknya lebih banyak bantuan kemanusiaan. Selain itu juga akan dibebaskannya para sandera seperti anak-anak, perempuan, dan lansia.
Fase kedua bermaksud mengakhiri perang, dengan pembebasan sandera pria yang ditahan kedua belah pihak. Dan fase ketiga pemulangan jenazah atau sisa-sisa potogan tubuh sandera juga implementasi rencana rekontruksi Gaza. Meskipun kita ikut bersuka cita atas pengumuman gencatan senjata ini, namun kita perlu waspada dan tidak bisa mempercayai penjajah sepenuhnya.
Berhenti Berharap Pada Sistem Kapitalisme
Bagaimanapun juga sifat penjajah itu licik dan penuh tipu daya. Kita juga sepatutnya berhenti berharap pada sistem yang mendukung genosida ini terjadi yaitu sistem kapitalisme. Dibantainya anak-anak Gaza, dihancurkannya infrastruktur pendidikan, dan segala kejahatan zionis harusnya membuat siapapun terbuka matanya melihat kejahatan sistem kufur ini.
Palestina telah kehilangan masa depan dengan kondisi yang ada. Sistem yang diterapkan Barat ini telah terbukti gagal menjaga perdamaian dunia, khusunya umat Islam. Dunia dan lembaga internasional seperti PBB, Organisasi Konferensi Islam (OKI), dan Liga Arab hanya diam meski mengetahui besarnya jumlah korban dan kerusakan sarana pendidikan di Palestina.
Maka berlindung di bawah tatanan aturan buatan manusia ini hanyalah sia-sia. Umat Islam tak pernah benar-benar dijaga dan dihormati, yang ada hanya didiskriminasi. Mereka memperlakukan umat Islam dengan semena-mena, seakan kita ini hanya butiran debu yang tak berguna. Berbagai framing buruk, fitnah, tuduhan, dan lainnya dilayangkan pada Islam. Tanah suci kita direbut, saudara muslim kita dibantai, tak ada yang benar-benar membantu.
Semuanya bahkan pemimpin muslim pun telah dikotori paham kapitalisme sehingga tak berusaha memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Tidak ada lagi rasa ingin menyatukan umat Islam seluruh dunia untuk bangkit. Umat Islam ditidurkan, dan kebangkitannya terus dicegah dengan berbagai upaya. Karena menurut mereka, kebangkitan Islam akan membawa petaka bagi mereka. Islam dianggap berbahaya, maka umat Islam dibuat sibuk dengan hal-hal duniawi.
Banyak umat Islam sendiri yang beranggapan bahwa sistem Islam tak perlu ditegakkan, mereka merasa baik-baik saja. Padahal ketika kita didzalimi pemerintah sendiri, kita pun tak bisa menolong sesama saudara muslim, bahkan Islam dan ajaranya dihina berulang kali, itu menunjukkan bahwa umat Islam tidak baik-baik saja.
Islam: Problem Solving
Umat Islam harus bangkit, harus memiliki agenda sendiri untuk mewujudkan masa depan cerah. Pemeran utama masa depan adalah anak-anak kita, para pemuda, remaja saat ini. Dan pendidikan akan membuat masa depan itu menjadi cerah. Hal itu akan terjadi hanya jika Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin diterapkan untuk mengatur seluruh aspek kehidupan.
Kita harus memperjuangkan tegaknya kembali Islam. Islam yang akan memimpin peradaban dunia dan melindungi manusia yang ada di bawah naungannya. Termasuk untuk memerdekakan Palestina, kita memerlukan tegaknya Islam. Umat Islam harus memiliki tujuan dan gerakan yang sama.
Dengan begitu jihad bisa dilakukan, karena Islam akan memobilisasi pasukan militer dari berbagai penjuru dunia untuk menyerang penjajah zionis. Barulah zionis bisa ditumpas habis dan diusir atas kependudukannya di tanah suci Palestina. Jika Islam diterapkan maka umat Islam akan aman.
“Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya.” (HR Muttafaqun ’Alayh dll.)
Two-state solution tidak akan diambil oleh Islam, karena jelas solusi itu tak adil. Justru Islam akan berusaha untuk memenangkan Palestina, dengan kekuatan terbaik dan semaksimal mungkin. Itulah yang diperintakan Allah SWT ketika kita menghadapi musuh, terlebih apa yang sudah musuh Islam lakukan pada Islam di Palestina.
“Persiapkanlah untuk (menghadapi) mereka apa yang kamu mampu, berupa kekuatan (yang kamu miliki) dan pasukan berkuda. Dengannya (persiapan itu) kamu membuat gentar musuh Allah, musuh kamu dan orang-orang selain mereka.” (QS Al-Anfal [8]: 60).
Islam Wujudkan Masa Depan Cerah
Selain penjagaan Islam terhadap tanah dan nyawa umatnya. Kedudukan ilmu dalam Islam juga dianggap sangat penting. Maka sarana pendidikan akan difasilitasi. Syekh Taqiyuddin an-Nabhani menjelaskan dalam buku Muqaddimah ad-Dustur Pasal 173, “Negara wajib menjamin pendidikan bagi seluruh warga dengan cuma-cuma serta mereka diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan tinggi secara cuma-cuma dengan fasilitas sebaik mungkin.”
Rasulullah SAW dalam hadistnya beliau bersabda; “Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913).
Terbukti dalam sejarah bahwa ilmu sangat penting dalam dunia Islam, lahirnya ilmuwan-ilmuwan hebat seperti Ibnu Sina, Maryam al-Astrulabi, Ibnu Rusyd, Al Farabi dan masih banyak lainnya. Bahkan universitas pertama di dunia didirikan oleh seorang muslimah, yaitu Fatimah al-Fihri. Semua itu ada ketika Islam diterapkan sebaga sistem kehidupan.
Karena Islam bukanlah agama yang hanya mengatur masalah ibadah saja, namun juga kehidupan. Islam memiliki solusi benar atas seluruh permasalahan kehidupan, solusi yang komprehensif dan menyeluruh. Mengapa Islam begitu percaya diri? Karena Islam datang dari Allah Sang Pencipta yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Wallahua’lam bishawab.
Leave a Reply