Stop Penderitaan Anak Gaza, Negara Wajib Turunkan Tentara

Oleh:
Indah Rahma
(Praktisi Kesehatan)

Terasjabar.co – Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memprihatinkan, terutama bagi anak-anak yang menjadi korban utama dalam kekerasan yang terus berlangsung. Menurut laporan dari Komisioner UNRWA, Israel telah melanggar semua aturan perang dalam serangannya ke Gaza, yang berdampak pada pembantaian massal dan kehancuran infrastruktur kesehatan, termasuk rumah sakit (tirto.id, 23/12/2024). Dalam beberapa pekan terakhir, setiap jam setidaknya satu anak tewas akibat serangan brutal ini. Bahkan, data UNICEF menyebutkan bahwa tahun 2024 dapat menjadi salah satu tahun terburuk dalam sejarah bagi anak-anak di Gaza (beritasatu.com, 25/12/2024).

Dengan terputusnya sistem kesehatan dan infrastruktur penting lainnya, anak-anak Gaza tidak hanya terancam oleh serangan fisik, tetapi juga oleh krisis kemanusiaan yang semakin mendalam. WHO mencatat bahwa serangan Israel terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan menghancurkan seluruh sistem kesehatan di Gaza Utara, memperburuk penderitaan warga sipil, terutama anak-anak. Penghancuran sistem kesehatan secara sistematis di Gaza menjadi tanda kematian bagi puluhan ribu jiwa Rakyat Palestina yang membutuhkan penanganan kesehatan secara mendesak,” kata WHO (news.republika.co.id, 28/12/2024)

Penderitaan ini menunjukkan kegagalan dunia internasional untuk secara nyata melindungi anak-anak Gaza. Negara-negara besar, termasuk negara-negara muslim, telah gagal memberikan solusi konkret dan hanya terjebak dalam politik internasional yang didorong oleh kepentingan kapitalis. Alih-alih memberikan dukungan nyata, banyak negara muslim yang terjebak dalam solusi dua negara yang justru memperpanjang penderitaan Palestina.

Sistem kapitalisme yang diterapkan oleh negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, memberikan jalan bagi penjajahan Zionis untuk terus melakukan kejahatan perang terhadap anak-anak Gaza. Oleh karena itu, kaum muslim di seluruh dunia harus memiliki agenda politik yang jelas untuk menghentikan penderitaan ini.

Solusi yang diperlukan bukan hanya pencitraan atau diplomasi yang rapuh, tetapi gerakan ideologis yang mampu menyatukan umat Islam. Pemuda-pemuda di Timur Tengah harus bangkit melawan rezim-rezim yang lebih memilih berkompromi daripada melawan penjajahan. Mereka harus menggerakkan kekuatan untuk membebaskan Palestina, dan itu hanya bisa tercapai dengan tegaknya Khilafah, yang akan dipimpin oleh seorang Khalifah yang adil dan tegas dalam memimpin umat Islam menuju pembebasan Palestina.

Saatnya untuk menyatukan kekuatan dan melawan sistem yang telah mendukung penjajahan terhadap Gaza. Umat Islam harus mengambil langkah-langkah nyata, dan dengan keberanian serta keteguhan, kita bisa menghentikan penderitaan anak-anak Gaza. Bukan lagi waktunya berleha-leha sedang di sana sanak saudara muslim kita dibantai dengan keji. Saatnya negeri-negeri muslim bersatu, melawan para kapitalis liberal yang telah menghancurkan persatuan yang dulu pernah ada. Pemimpin kaum muslim harus menunjukan taring kekuatannya dengan mengirimkan tentara-tentara terbaiknya melawan penjajah yang telah menghancurkan sebagian tubuh kaum muslim yakni Palestina, bukan malah mengikuti aturan kapitalis-liberal yang hanya berpihak pada kaum mereka saja.

Wallahu’lam.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

sixteen − ten =