Angklung Day 2018, Seniman Ingin Angklung Masuk Kurikulum Sekolah

Terasjabar.co – Angklung Day 2018 yang diperingati di Halaman Gedung Sate, Minggu (18/11/2018), mengambil tema ‘Local to Global’.

Dalam peringatan kali ini, seniman angklung ingin mendorong Pemprov Jabar agar bisa memasukan angklung ke dalam kurikulum sekolah.

Hal itu disampaikan oleh seorang panitia Angklung Day 2018 yang juga Pembina Keluarga Besar Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia (Kabumi UPI), Aan Handoyo, ketika ditemui di halaman Gedung Sate.

“Kami dari dulu ingin angklung masuk kurikulum pendidikan karena di sana ada beberapa pendidikan karakter yang bisa diaplikasikan di sekolah,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa selain sebagai alat musik, angklung juga bisa mempengaruhi perkembangan psikologi anak.

“Selain penting untuk pendidikan, angklung juga penting untuk psikomotorik anak dan intelejensi anak akan bertambah,” ujarnya.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan bahwa angklung adalah kebanggaan masyarakat Jawa Barat dan Indonesia.

Ia juga berharap angklung dapat dimasukan ke dalam program unggulan pemerintah di bidang seni dan budaya.

Ia juga ingin angklung dikenal luas berbagai belahan dunia melalui kedutaan besar Repulik Indonesia.

“Saya sudah sampaikan ke wapres dan Ibu Menlu agar kedutaan besar di seluruh dunia ada instrumen angklung, karena angklung adalah alat diplomasi kesenian paling mudah, semua oranng bisa memainkan, dengan lagu dari masing-masing negara,” ujarnya.

Angklung Day 2018 dirayakan secara meriah di halaman Gedung Sate. Sekitar 7000 orang dari 174 kelompok memeriahkan acara hari ini dengan memainkan angklung secara bersama-sama.

Lagu berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara dimainkan ke-7000 orang tersebut. Bahkan lagu Michael Jackson, ‘Heal The World’ pun dimainkan para pemain angklung pada Angklung Day 2018.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

two × 2 =