Ridwan Kamil Minta Sebagian Dana Desa Digunakan untuk Program Cegah Stunting

Terasjabar.co – Untuk mencegah stunting semakin meningkat di Jawa Barat, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meminta dukungan pemerintah pusat, satu di antaranya melalui dana desa. Hal itu dibutuhkan untuk membeli bahan makanan bergizi bagi ibu mengandung dan bayi.

“Saya titip kepada Pak Iwa (Sekda Pemprov Jabar), dana desa dibikin juklaknya, ada porsi memberikan gizi yang baik pada ibu di desa, khususnya yang punya balita, ada memasak bersama sayuran organik, memberikan susu, dan sebagainya harus menjadi kewajiban,” ujarnya saat launching Program Zero Stunting di Lapangan Gasibu, Bandung, Minggu (18/11/2018).

Ia mengatakan, cara itu adalah teknik manajemen agar dana desa berkontribusi pada pengurangan angka penderita stunting.

“Tolong dana desa miliaran itu diinvestasikan untuk sumber daya manusia balita kita,” ujarnya.

Dalam penyaluran bantuan, Ridwan Kamil meminta tolong sekda agar mendahulukan kabupaten kota yang memiliki tingkat stunting paling tinggi.

Saat ini, Kabupaten Garut menjadi kabupaten dengan jumlah penderita stunting terbanyak, yaitu 43 persen. Sehingga Ridwan Kamil meminta dalam dua tahun ke depan, anggaran untuk program pengurangan stunting di Kabupaten Garut lebih besar dibanding kabupaten kota lainnya.

“Maka atensi dua tahun pertama dilebihkan untuk Kabupaten Garut. Diurut dari paling tinggi, maka subsidi diberikan dua kali lipat, kemudian, selanjutnya satu setengah kali lipat. Jangan sama rata,” ujarnya.

Berikut merupakan data persentase jumlah penderita stunting di Jawa Barat dari total jumlah balita di masing-masing kabupaten/kota.

1. Bogor (28,4%)

2. Sukabumi (37,6%)

3. Cianjur (35,7%)

4. Bandung (38,7%)

5. Garut (43,2%)

6. Tasikmalaya (33,3%)

7. Kuningan (28,5%)

8. Cirebon (25,6%)

9. Sumedang (28,1%)

10. Indramayu (29,9%)

11. Subang (25,5%)

12. Karawang (26,1%)

13. Bandung Barat (34,2%)

14. Majalengka (30,2%)

Ridwan Kamil mengatakan bahwa program pencegahan stunting sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Jawa Barat.

“Stunting bukan urusan tinggi badan saja. Stunting itu gagal tumbuh, pertumbuhan otak lemah, sehingga kualitas manusia tidak hanya secara fisik (yang lemah), tapi secara mental juga,” ujarnya.

Sebelumnya, diberitakan Ridwan Kamil meluncurkan program Zero Stunting. Program tersebut meliputi edukasi mengenai pentingnya gizi baik bagi ibu hamil dan anak bayi.

Selain itu, sanitas dan lingkungan hidup yang bersih juga mempengaruhi kualitas kesehatan ibu hamil dan anak. Di samping itu, ada pula program Ojek Makanan Bayi (Omaba) yang digerakan Tim Penggerak PKK.

Omaba berfungsi mengantarkan makanan bergizi pada ibu hamil atau ibu yang mempunya anak bayi dan balita.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4 + nine =