Demiz Siap Bangun Wisata Berbasis Budaya, Rumah Penduduk Disiapkan Jadi Penginapan Wisatawan
Terasjabar.co – Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Deddy Mizwar siap membangun dunia pariwisata Jawa Barat berbasis budaya. Program ini diyakini bisa menjadi pendongkrak ekonomi masyarakat.
Namun menurutnya, infrastruktur terutama akses jalan harus menjadi prioritas utama guna mempermudah akses pengunjung ke obyek wisata yang diituju. Setelah itu konsep pemberdayaan masyarakat, di mana setiap potensi yang ada, baik SDM maupun sumber daya alamnya diberdayakan untuk menunjang kepariwisataan yang dibangun.
“Kalau orang ke mari gak bisa nginap karena tidak ada penginapan. Jadinya mereka datang dan pergi. Pengembangannya nanti bisa dengan konsep home stay. Jadi rumah-rumah penduduk bisa jadi penginapan. Jadi menginapnya bukan hotel,” papar Demiz, dalam agenda kampanyenya di Kabupaten Ciamis, Kamis (3/5/2018).
Demiz menjelaskan, pengembangan homestay dapat dipastikan lebih bagus karena selaras dengan program wisata berbasis budaya. Namun. Yang lebih penting, harus ditunjang dengan dukungan mindset atau pola pikir kepariwwisataan pada masyarakatnya.
“Rumah warga sendiri yang diguakan. Renovasi rumah yang ada jadi layak, airnya harus bersih. Siapa juga yang mau kalau rumahnya kumuh, airnya kotor. Mindset masyrakat juga harus dibuah menjadi masyarakat kepariwisataan,” papar pasangan Dedi Mulyadi ini.
Guna memudahkan diterpkannya prrogram tersebut, menurutnya pemberdayaan masyarakat harus dibantu dari sisi pemahaman termasuk permodalannya. Akan lebih baik jika pengelolaan bantuan untuk pemberdayaan masyarakat ini diakomodasi oleh lembaga koperasi.
“Permodalan bagusnya dikkelola oleh koperasi karena koperasi bisa nembus ke lembaga-lembaga keuangan untuk memperoleh modal. Kalau sendiri-sendiri nanti ribet,” kata Cagub yang sering disebut Naga Bonar ini.
Selanjutnya, koperasi juga akan lebih terarah dalam menyelenggarakan pelatihan dan keterampilan masyarakat dalam mengembangkan produk-produk wisata khas daerah setempat. Ia menyatakan siap mendorong pembangunan industri kreatif masyarakat mulai dari makanan, fashion, kerajinan, dan lainnya yang bisa dibangun dengan pelatihan-pelatihan.
“Kalau di Tasik itu bagaimana anyaman bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. Di sini. Apa potensinya, apakah penganan atau kulinernya yang khusus yang cuma ada di sini? Seperti mata lembu di Rancabuaya (Kabupaten Garut). Maka harus ada penggeraknya, karena pariwistaa ini paling banyak multiflier efeknya untuk peningkatan ekonomi masyaraka,” papar Demiz.
Leave a Reply