Daftar Wilayah di Pesisir Pantura Jabar yang Terancam Tenggelam
Terasjabar.co – Wilayah pesisir Pantai Utara (Pantura) Jawa Barat diprediksi akan tenggelam pada 2030 akibat naiknya permukaan air laut. Ancaman ini pun menghantui warga yang bermukim di wilayah pesisir Kabupaten Bekasi, Karawang hingga ke Cirebon, Jabar.
Berdasarkan laporan Climate Central, sejumlah wilayah di Pesisir Pantura Jabar diprediksi bakal tenggelam dalam waktu 8 tahun lagi. Ancaman itu pun bisa terlihat melalui peta Climate Central mengenai sebaran wilayah yang akan tenggelam pada 2030.
Seperti diketahui, Climate Central merupakan organisasi berita nirlaba yang menganalisis dan melaporkan berkaitan tentang iklim. Organisasi ini terdiri dari ilmuwan dan jurnalis sains yang fokus terhadap isu perubahan iklim dan isu-isu energi. Berikut rincian wilayah di Jawa Barat yang terancam tenggelam dalam kurun waktu 8 tahun lagi:
Kabupaten Bekasi
Dilihat dari peta sebaran Climate Central, ada dua wilayah terbesar yang diprediksi bakal tenggelam pada 2030 di Kabupaten Bekasi. Yaitu di Kecamatan Tarumajaya serta Kecamatan Muaragembong, Bekasi.
Ancaman yang bakal melanda kawasan pesisir di Kabupaten Bekasi ini pun berdampak terhadap fasilitas publik. Mulai dari bangunan sekolah, kantor desa, maupun kantor Polsek Muara Gembong yang dilihat berdasarkan peta Climate Central, menjadi titik rawan daerah yang akan tenggelam.
Karawang
Ancaman wilayah yang akan tenggelam pada 2030 juga menghantui kawasan pesisir di Kabupaten Karawang. Berdasarkan peta sebaran Climate Central, ada 7 kecamatan di kawasan pesisir Karawang yang diprediksi akan tenggelam dalam waktu 8 tahun ke depan.
Mulai dari kawasan pesisir yang berada di Kecamatan Pakisjaya, Kecamatan Batujaya, Kecamatan Tirtajaya dan Kecamatan Cibuaya. Kemudian di Kecamatan Pedes, Kecamatan Cilamaya Kulon dan Cilamaya Wetan yang berbatasan dengan Kabupaten Subang.
Subang
Ancaman wilayah yang akan tenggelam pada 2030 berdasarkan laporan Climate Central juga akan terjadi di Kabupaten Subang. Beberapa wilayah di pesisir yang terkena imbas yaitu Kecamatan Cilamaya Girang, Blanakan, Sukasari, Legonkulon, Pamanukan, Pusakanagara hingga Patimban.
Pemerintah pun sepertinya harus waspada karena ancaman di Kabupaten Subang juga bakal berdampak kepada keberadaan Pelabuhan Patimbang. Sebagaimana diketahui, pelabuhan ini telah diresmikan
Presiden Joko Widodo dan diproyeksikan menjadi pelabuhan terbesar pesaing Tanjung Priuk.
Indramayu
Di Kabupaten Indramayu, ancaman wilayah pesisir yang akan tenggelam terjadi di Kecamatan Sukra, Patrol, Indramayu, Kandanghaur, Losarang dan Kecamatan Cantigi. Kemudian Kecamatan Pasekan, Balongan, Juntinyuat, Karangampel hingga ke Kecamatan Krangkeng yang berbatasan dengan Cirebon.
Berdasarkan peta sebaran Climate Central, ancaman wilayah pesisir Pantura Jabar ini juga sudah mengepung kawasan Alun-alun Indramayu. Meski tak masuk dalam daftar wilayah berisiko, namun wilayah di sekelilingnya bakal terancam tenggelam pada 2030.
Wilayah di pesisir Pantura Jabar terakhir yang terancam tenggelam pada 2030 yaitu di Cirebon. Peta sebaran wilayah yang bakal terkena imbas terdiri dari Kecamatan Kapetakan, Gunungjati, Mundu, Astanajapura, Pangenan, Gebang hingga ke Kecamatan Losari yang berbatasan langsung dengan Jawa Tengah.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Barat Hermansyah mengatakan, ancaman wilayah pesisir Pantura Jawa Barat harus disikapi serius semua pihak. Menurutnya, perlu ada kolaborasi, terutama dari masyarakat sekitar untuk bisa menjaga minimalnya luasan hutan mangrove supaya menghindari terjadinya abrasi yang lebih meluas.
“Tentu kami mengajak masyarakat pesisir supaya menjaga kelestarian lingkungan. Misalnya mereka di daerah kawasan mangrove, itu mangrovenya harus dijaga. Jangan sampai berkurang luasanya, kalau bisa ditambah,” kata Hermansyah kepada detikJabar.
Hermansyah kembali mengingatkan untuk mencegah terjadinya abrasi di wilayah pesisir, masyarakat harus bisa menjaga lingkungannya supaya tidak dirusak. Untuk saat ini, luas total hutan mangrove di Pantura Jabar diketahui mencapai 43 ribu hektare lebih.
“Intinya harus dijaga terutama oleh masyarakat pesisir supaya mengembangkan luasan hutan mangrove di situ. Kami pun mendorong supaya masyarakat di pesisir bisa ikut menjaga sama-sama supaya ancaman abrasi tidak menyebar secara luas,” pungkasnya.
Leave a Reply