Pemdaprov Jabar Dukung Program Jagoan Juara SBM ITB

Terasjabar.co – Pemda Provinsi Jabar mendukung program Jagoan Wirausaha atau Jawara yang digagas Sekolah Bisnis Manajemen ITB dengan para stakeholders.

Pasalnya, Jawara punya misi mengembangkan kewirausahaan siswa SMK berbasis data dan teknologi yang melibatkan kolaborasi lintas sektor, mulai dari pendidikan hingga industri.

Menurut Plt. Kepala Dinas Pendidikan Jabar Deden Saepul Hidayat, program Jawara menjadi solusi dari kendala investasi saat ini. “Yakni terbatasnya lapangan kerja terhadap mahasiswa dan siswa SMK,” ujar Deden Saepul Hidayat saat peluncuran program Jawara di Aula Timur kampus ITB, Jalan Ganeca, Kota Bandung, Kamis (22/5/2025).

Dalam program Jawara, SBM ITB bersama para pendukung menyediakan pelatihan Business Analytics dan Creative Entrepreneurship bagi siswa, guru, dan pelaku UMKM untuk meningkatkan kapasitas analisis bisnis dan kreativitas berbasis data.

Kemudian, ada juga Data Detective Bootcamp, program eksklusif untuk SMK yang berlangsung dari Juli 2025 hingga Februari 2026. Program ini memiliki skema pengembangan enam skilset, dengan pertemuan sebulan sekali bersama fasilitator.

Nantinya, semua jurusan di SMK diundang untuk mengikuti pelatihan agar bisa lebih kaya perspektif, mendorong kolaborasi pada pendekatan pembelajaran berbasis masalah.

Menurut perwakilan Lab Big Data dan Business Analytics SBM ITB Shimaditya Nuraeni, dalam Data Detective Bootcamp, siswa akan diajarkan membaca dan menggunakan data dari media sosial untuk dijadikan evaluasi dan landasan mengambil keputusan salam menjalankan bisnisnya.

“Misalnya kita unggah konten, lalu ingin tahu berapa banyak yang menonton di TikTok, Instagram, Facebook. Bagaimana hasil datanya digunakan menjadi landasan untuk keputusan berikutnya, serta bagaimana melakukan evaluasi dari kegiatan yang sudah dilakukan, semua ini ada dalam program Data Detective,” jelas Shima.

Termasuk juga diajarkan, bagaimana membaca tren data penjualan menjadi sebuah insight terhadap produk apa yang perlu diproduksi berikutnya, bagaimana strategi marketing selanjutnya setelah hasil analisis promosi di sosial media.

“Kita sudah berada di era teknologi, melakukan survei satu per satu secara langsung di beberapa konteks akan tidak efektif,” kata Shima.

Ia menambahkan, 70 persen usaha saat ini belum mampu mengubah data menjadi profit. “Ketidakmampuan mengelola data sering kali berujung pada keputusan yang keliru, inefisiensi operasional maupun keuangan, dan bahkan kehilangan peluang pasar,” jelasnya.

Sebagai tambahan, SBM ITB juga membuka Business Analytics Bootcamp berdurasi tiga hari melibatkan 900 peserta dari kalangan siswa SMA/SMK/MA, guru, dan pelaku UMKM.

Program ini menawarkan pelatihan tiga keterampilan utama: pemasaran, keuangan, dan pembuatan dasbor untuk monitoring usaha.

Terakhir, khusus bagi para guru SMK, SBM ITB mengadakan Entrepreneurship & Creative Learning Bootcamp selama dua hari. Program ini menekankan keterampilan design thinking, pengembangan 21st century skill untuk siswa dan keterampilan negosiasi.

Program Jawara diharapkan menjadi inspirasi dan model kewirausahaan sekolah vokasi nasional. Lewat kolaborasi dan inovasi, program ini menargetkan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan pangan di Jawa Barat dan Indonesia, sejalan dengan visi Jabar Istimewa.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

5 × four =