Sulitnya Istiqomah di Jalan Kebaikan

Oleh:
H. Irwandi, S.Sos., SE., M.Ag.

(Dosen FISIP UIN Sunan Gunung Djati Bandung)

Terasjabar.co – Istiqomah merupakan salah satu sifat mulia yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam. Istiqomah berarti konsisten atau teguh dalam menjalankan kebaikan dan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Meskipun terlihat sederhana dalam pengertian, kenyataannya menjaga istiqomah bukanlah perkara mudah. Banyak ujian, godaan, dan rintangan yang sering kali membuat seseorang sulit untuk mempertahankan kebaikan secara berkelanjutan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘Rabb kami ialah Allah,’ kemudian mereka tetap istiqomah, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.” (QS. Al-Ahqaf: 13)

Ayat ini menunjukkan betapa mulianya orang-orang yang mampu istiqomah dalam keimanan dan amal saleh. Namun, mengapa istiqomah begitu sulit untuk dijaga?

Mengapa Istiqomah Itu Sulit?

  1. Godaan Dunia dan Hawa Nafsu
    Dunia yang penuh dengan gemerlap kenikmatan sering kali mengalihkan perhatian dari jalan kebaikan. Kesenangan duniawi, ambisi materi, dan hawa nafsu dapat menjadi penghalang utama bagi seseorang untuk tetap konsisten dalam beribadah dan berbuat baik. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Dunia ini adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim)
  1. Gangguan dari Syaitan
    Syaitan tidak pernah berhenti menggoda manusia agar menjauh dari ketaatan. Mereka membisikkan keraguan, kemalasan, dan membesar-besarkan kesulitan dalam menjalankan kebaikan. Allah memperingatkan dalam firman-Nya: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia sebagai musuh.” (QS. Fathir: 6)
  1. Lingkungan yang Tidak Mendukung
    Lingkungan memiliki pengaruh besar dalam membentuk karakter seseorang. Berada di lingkungan yang jauh dari nilai-nilai keislaman atau dikelilingi oleh orang-orang yang tidak mendukung kebaikan dapat mempersulit seseorang untuk tetap istiqomah.

  2. Lemahnya Keimanan
    Keimanan yang lemah membuat seseorang mudah terpengaruh oleh godaan dan ujian. Jika iman tidak terus dipupuk dengan ilmu, dzikir, dan ibadah, maka hati akan mudah goyah.

Cara Menjaga Istiqomah

  1. Memperkuat Niat karena Allah
    Niat yang ikhlas menjadi pondasi utama untuk menjaga istiqomah. Setiap amal kebaikan yang dilakukan semata-mata untuk mencari ridha Allah akan memberikan kekuatan dalam menghadapi berbagai ujian. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  1. Memperbanyak Doa dan Istighfar
    Memohon kepada Allah agar diberikan keistiqamahan adalah kunci utama. Rasulullah mengajarkan doa: “Ya Muqallibal qulub, tsabbit qalbi ‘ala dinik.” “Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”(HR. Tirmidzi)
  1. Membiasakan Amal Kebaikan Sekecil Apa pun
    Istiqomah tidak berarti melakukan hal besar secara langsung, tetapi memulai dari amalan kecil yang konsisten. Rasulullah bersabda: “Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang dilakukan secara terus-menerus walaupun sedikit. (HR. Bukhari dan Muslim)
  1. Menjaga Lingkungan yang Baik
    Berkumpul dengan orang-orang saleh yang mengingatkan kita pada kebaikan akan membantu menjaga istiqomah. Lingkungan yang positif akan mendorong kita untuk terus berbuat baik dan meninggalkan keburukan.

  2. Mengingat Tujuan Akhirat
    Mengingat kematian, hari akhir, dan balasan di akhirat akan memotivasi diri untuk tetap teguh dalam menjalankan ketaatan. Allah berfirman: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia.” (QS. Al-Qashash: 77)

Menjaga istiqomah memang bukan perkara mudah, tetapi bukan berarti mustahil. Dengan niat ikhlas, memperkuat iman, berdoa, dan berada di lingkungan yang baik, kita dapat mempertahankan konsistensi dalam kebaikan. Mari kita jadikan istiqomah sebagai tujuan utama dalam hidup, karena orang-orang yang istiqomah dijanjikan kebahagiaan di dunia dan keselamatan di akhirat.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan kita kekuatan untuk selalu istiqomah di jalan-Nya. Aamiin.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6 + 1 =