Fase New Normal, Okupansi Hotel di Jabar Mulai Meningkat
Terasjabar.co – Bisnis perhotelan di Jawa Barat merangkak naik usai sejumlah wilayah dinyatakan bersiap menerapkan fase new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Meski begitu, tingkat kenaikan okupansi hotel belum signifikan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar menjelaskan okupansi atau tingkat hunian hotel sudah mulai banyak terisi terlebih sejak Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan sejumlah wilayah di Jabar bersiap AKB.
“Jadi gini, Pa Gubernur itu mengumumkan tanggal 26 (Juni), kemudian tanggal 28 (Juni) itu hari Minggu sudah ada peningkatan dari minggu-minggu sebelumnya. Besoknya (Senin) kembali turun tapi ya meningkat dari sebelumnya,” ujar Herman, Jumat (3/7/2020).
“Target PHRI sampai dengan (akhir) Juli 10-15 persen okupansi. Nanti Agustus sampai akhir tahun kita mentargetkan itu ada 30-35 persen. (Target Juli sudah tercapai?) Belum begitu kelihatan. Kalau malam minggu itu bagus, ada sampai 30 sampai 40 persen. Tapi setelah itu, hari biasa turun lagi di bawah 10 persen,” tutur Herman.
Meski begitu, jumlah okupansi hotel ini meningkat bila dibandingkan saat 3 bulan masa pandemi dan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). “Ya kalau itu (saat pandemi dan PSBB) di bawah lima persen. April, Mei, Juni di bawah lima persen. (Sekarang) Mulai merangkak terutama setelah dibukanya PSBB,” ujar Herman.
“Sekarang ini kan kita menunggu, kalau PSBB dibuka nasional itu mungkin ada pergerakan. Sekarang kan gubernur pun membatasi orang Jakarta datang ke Bandung jadi makanya itu masih hambatan,” kata dia menambahkan.
“Kalau Bandung belum merata semua. Kalau di rata-rata 10-15 persen (okupansi) sudah ada. Tapi kalau rata-rata se-Jabar masih di bawah sepuluh (persen),” ucap Herman.
Mulai banyaknya masyarakat yang datang menginap di hotel, menurut Herman, dikarenakan kebosanan warga berada di rumah. “Orang hanya bosan di rumah ingin ke mana kelihatannya begitu tuh,” kata Herman.
Leave a Reply