Tatalepa Gawe Rahayat Pasundan Akan Adakan Silaturahmi, Gelar Pasar Hasil Produk Berbagai Komunitas

Terasjabar.co – Dalam rangka meningkatkan Silaturahmi lintas komunitas Kesundaan yang bergerak bidang, pertanian, perkebunan, peternakan, pengolahan pangan, pengrajin barang-barang seni baik ukir, seni tari paguron dan seni budaya lainnya telah dibentuk perkumpulan yang disebut “Tatalepa Gawe Rahayat Pasundan, Sunda Hudang Maung Tandang” sistem Sabilulungan Dina Ngajaga Diri, Ngajaga Alam jeung Ekonomi.

Hal tersebut disampaikan Ify Afiat Soelaeman selaku Ketua (Mewakili bidang Seni dan Budaya), didampingi Wakil Ketua: Gita G Poeradiredja (Mewakili bidang Seni dan Pertunjukan), Sandi (Mewakili Komunitas Petani Kopi), Hikmat Kurnia (Mewakili Indonesa Chep Asosiation) dan Ocid Sutarsa (Humas).

Lebih lanjut dikatakan Ify bahwa sistem Tatalepa ini akan terus dilaksanakan dan hasilnya sudah dapat dirasakan oleh komunitas.

“Sistem Tatalepa ini sudah dan sedang dan akan terus kami laksanakan hasilnya cukup efektif hasilnya sudah mulai dapat dirasakan oleh sebagian komunitas seperti halnya, kami pada waktu yang lalu telah mencoba menaikan berita tentang potensi wisata dan hasil produksi pengolahan pangan yang masih di kemas dengan sederhana dan tersentuh oleh Instansi yang berkompoten. Setelah kami masuk dan memberikan sedikit edukasi tentang cara cara pengolahan yang sehat dan menggunakan bumbu racik yang kita banyak miliki serta pengemasan cukup menarik, dan oleh mereka di laksanakan, baru berjalan 3 bulanan, hasilnya alhamdulilah cukup mengembirakan dan sedikit demi sedikit sudah mulai di kenal”, katanya.

“Demikian pula potensi wisata yang dapat dikembangkan masyarakat dengan “Tatalepa/Pabejabeja Sabilulungan gotong royong membuat Jalan dan sedikit membangun tempat poto-poto dengan latar belakang pemandangan yang indah, masyarakat lokal mulai menyukainya dan Alhamdulilah searang sudah menjadi tujuan wisata bagi anak anak muda di Daerah Tasikmalaya bagian Selatan”, tambahnya.

Kegiatan lain yang sedang dilaksanakan oleh kelompok ini adalah melakukan pengolahan limbah, baik limbah dapur, limbah kertas, plastik dan lain lain,

“Berkat “Tatalepa/patoel-toel silih bejaan” sekarang masyarakat mulai menyadari bahwa Saampah yang tadinya “Menjijikan saat ini sampah menjadi barang yang Menjanjikan”, hal ini kami lakukan edukasi kepada masyarakat dengan sedikit pengamalan Alhamdulillah dari limbah dapur berupa Jalantah/Minyak Goreng Bekas dicampur dengan tepung Kelor, Bahan pewangi yang dihasilkan dari tanaman yang ada diolah dan disuling sendiri oleh komunitas yang dan bahan lainya hasil olahan tersebut menjadi Sabun Cuci. Dari hasil “Tatalepa” ini dapat menyatukan suatu sistem kerja yang saling berkaitan dengan komunitas yang satu dengan yang lainnya yaitu dapat Menghimpun dan memperdayakan Petani Pohon Kelor, Petani Tanaman Asiri/untuk pewangi, Produksi Mesin Tepat Guna untuk penyulingan Minyak Asiri/Minyak Cengkeh dll, dan limbah dapur berupa minyak jalantah tidak di buang kesungai, dengan demikian Alam Terjaga (Ngajaga Alam). Berangkat dari pemikiran dan praktek yang kami laksanakan, Insya Alloh kami bekerjasama dengan Biro Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada hari minggu, 22 Maret 2020 bertempat di Teras Belakang Gedung Sate akan melaksanakan kegiatan yang Pasar Seni”, paparnya.

Dengan kegiatan ini, mereka berharap dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan, pariwisata Jabar dan mempertahankan NKRI.

“Dengan harapan dari kegiatan ini dapat meningkatkan EKONOMI RAHAYAT, Pariwisata JABAR dan mempertahankan NKRI harga mati, mengantarkan Sajuta RAHAYAT mendapat Jaminan Sosial dari Pemerentah terbentuknya 100 bank sampah produksi souvenir Pariwisata hasil olah limbah Plastik di bentuk mulai di Bandung, 10 unit penyulingan Minyak Atsiri yang Mobile aktif se Jabar, Mesin sudah ada, 1.000 Warga ternak Ayam sehat di Rumah masing-masing, memakai Probiotik Sinbiotik tanpa polusi Bau,- 100 unit Pengasap daging / Smoker mroses hasil panenan Ternak Hayam sehat, di Komunitas Kelompok Ternak Tani cukup untuk skala per Kecamatan, 1.000 Warung, Gerobak, Booth bisnis kuliner berbasis hasil olahan panenan se JABAR; di bangun jaringan & Pelaku usahana Urang SUNDA tersebar di puluhan Wewengkon Tatar Pasundan, Terbangunan 10 Destinasi Tujuan Wisata dibangun dengan ada WISATA EDUKASI nya berbasis Kearifan lokal, meningkatkan HASIL panenan lokal, Mengaktif kan 10 Perusahaan, Workshop, Yayasan, Organisasi Pelatihan untuk mensuplai mesin mesin produksi plus keahlian Masak & Pemasaran. Mulai di Bandug dibuatkan Jadual Tahunan untuk kegiatan se Jawa Barat. Sebagai puncak Acara nanti ada Deklarasi “SUNDA HUDANG MAUNG TANDANG” untuk menjaga “Hirup na RUH na PADJADJARAN dan SILIWANGI.” Sehubungan dengan hal tersebut kami mengajak kepada para Pelaku KUKM, Para Pelajar, Mahasiswa dan Aktivis Penggiat Lingkungan dan Lintas Komunitas Kasundaan, untuk menyemarakan kegiatan yang akan kami selenggarakan,” pungkas Ify.

***Ocid Sutarsa

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

one + eight =