Dishub Jabar Optimistis Arus Lalu Lintas Nataru Lancar

Terasjabar.co – Arus lalu lintas kendaraan di wilayah Jawa Barat masih terpantau lancar pada hari pertama libur Natal 2019, Sabtu, 21 Desember 2019.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari menilai kondisi itu berkat persiapan yang matang dari seluruh pemangku kebijakan.

Salah satunya adalah mempersiapkan kondisi jalan provinsi. “Infrastruktur jalan dalam kondisi mantap meskipun di sejumlah tempat masih dilakukan pekerjaan perbaikan ruas jalan provinsi,” kata Hery, Sabtu (21/12/2019).

Sarana jalan yang baik, menurut dia, juga ditunjang dengan prasarana atau fasilitas penunjang seperti penerangan jalan umum, rambu-rambu lalu lintas.

Termasuk, roller barrier atau pembatas jalan dengan roda yang bisa berputar di sejumlah titik rawan kecelakaan.

Namun, Hery mengakui untuk Jalur Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan dipastikan belum bisa dioperasikan.

Ia memperkirakan jalur tersebut baru siap digunakan pada akhir tahun 2020 mendatang. “Kendalanya memang di pembebasan lahan,” ujarnya.

Selain itu, Hery menyatakan telah melakukan pengecekan kendaraan angkutan massal termasuk fasilitas yang terdapat di terminal-terminal.

Khususnya, di terminal tipe B yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi seperti Terminal Pelabuhan Ratu dan Cileungsi.

Pengguna Kereta Api Meningkat

Petugas gabungan Dishub, kepolisian dan lainnya juga memeriksa kondisi kendaraan dan pengemudi angkutan umum.

Hery mengakui kelaikan kendaraan dan kesehatan pengemudi yang baik, mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas dan memastikan keselamatan para penumpang.

Untuk jumlah penumpang angkutan umum pada libur Natal 2019 dan Tahun baru 2020, Hery memperkirakan jumlahnya tak jauh beda dengan momentum yang sama tahun lalu, yakni 1.164.035 orang.

“Diprediksi lebih banyak masyarakat yang menggunakan kereta api,” katanya.

Menurut perhitungan pemerintah, jumlah penumpang kereta api di Daerah Operasional 2 dan 3 mencapai 43 persen.

Jumlah penumpang kali ini naik sekitar 24,5 persen menjadi 501 ribu orang dari tahun sebelumnya di angka 402 ribu penumpang.

Sedangkan penggunaan angkutan darat melalui terminal berkisar 42,9 persen yakni sekitar 500 ribu orang.

Jumlah tersebut turun hampir delapan persen dari tahun sebelumnya sebanyak 609 ribu penumpang.

Perpindahan penggunaan angkutan darat dari bus ke kereta api itu diperkirakan akibat penambahan jumlah perjalanan kereta api dari Jakarta ke arah timur melewati Jawa Barat. Seperti halnya terjadi di Stasiun Purwakarta.

Penumpang kereta api dari Stasiun Purwakarta kini bisa langsung menuju Surabaya Gubeng dan Malang Jawa Timur maupun sebaliknya. Perubahan itu mengikuti Grafik Perjalanan KA (Gapeka) 2019 yang berlaku mulai 1 Desember 2019.

“Pada Gapeka 2017 sebelumnya, perjalanan ke arah timur dari Stasiun Purwakarta hanya sampai Purwokerto (Jawa Tengah) sekarang ada yang sampai Malang,” kata Manajer Hubungan Masyarakat PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 2 Bandung, Noxy Citrea, sebelumnya.

Penetapan Gapeka 2019 itu berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan nomor KP 1781/2019. Tujuannya, kata Noxy, adalah untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan pelanggan terhadap layanan kereta api yang dapat diandalkan.

Selain menambah jangkauan perjalanan, PT KAI juga menambah jadwal keberangkatan kereta api di Stasiun Purwakarta. “Gapeka 2019 mengubah hingga 98 persen perjalanan kereta api di wilayah Daop 2 Bandung, termasuk di antaranya untuk Purwakarta,” ujar Noxy.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

16 − 2 =