Wagub Uu: Perda Sawah Abadi Solusi Terbaik Jaga Pertanian Di Jabar

Terasjabar.co – Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan konsisten fokus memerhatikan juga kondisi pertanian. Mengingat Jabar sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Indonesia dengan produksi 13,52 juta ton, atau 15,38 persen dari total produksi nasional.

“Sebab, sektor pertanian, terutama pangan, merupakan faktor vital bagi masyarakat Jawa Barat dan nasional. Maka di Jawa Barat, Perda Sawah Abadi diterapkan sebagai solusi agar keberadaan sawah tak cepat habis,” kata Wakil Gubernur Uu Ruhzanul Ulum, saat mengunjungi Kelompok Tani/Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) pada Jumat (20/9/2019), di Satuan Pelayanan Balai Benih Hortikultura Cikadu, Kabupaten Cianjur.

Salah satunya, melalui Perda Sawah Abadi sebagai solusi terbaik untuk menjaga keberadaan area persawahan di Jabar. Sehingga, jumlah produksi tani Jabar stabil.

“Ada tantangan dalam pertanian. Yakni lahan (pertanian) semakin menyempit. Solusinya adalah Perda Sawah Abadi dan harapannya diikuti pemerintah kabupaten/kota lainnya,” ujar Uu.

Ia juga menekankan harus adanya edukasi terkait lingkungan kepada masyarakat, mengingat cuaca masih menjadi salah satu tantangan dalam pertanian.

Masalah lainnya, minimnya generasi penerus. Di mana, masih sangat sedikit generasi muda yang ingin menjadi petani.

“Tentunya, pertanian harus dijadikan sektor usaha yang berorientasi menguntungkan, di mana faktor ini yang menjadi pertimbangan generasi muda dalam menekuni suatu usaha,” ujar Uu.

Perlu diketahui untuk sektor pertanian dan perkebunan, Pemprov Jabar telah melakukan inovasi dengan meluncurkan Si Perut Laper atas Sistem Informasi Peta Peruntukan Lahan Perkebunan. Lewat aplikasi tersebut, pemanfaatan lahan dapat menyesuaikan jenis komoditas yang ditanam dengan kondisi lahan serta waktu penanaman.

Sementara itu, Sekertaris Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Prov. Jabar, M Ruslan, menyebut luas lahan milik Pemprov Jabar yang ada di wilayah Cikadu sekitar 2.100 hektar. Adapun, potensi ekonomi Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, di antaranya adalah gula aren.

“Bahkan ada beberapa kelompok masyarakat sudah mengubah menjadi gula semut,” tambah Ruslan.

Bagikan :

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *