Pemprov Jabar Imbau ASN di Wilayah Pantura Harus Terbang dari BIJB Kertajati

Terasjabar.co – Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menyusun surat imbauan kepada ASN Provinsi Jawa Barat di wilayah Pantai Utara (Pantura) agar menggunakan pelayanan Bandara Internasional Kertajati dalam melaksanakan perjalanan dinas mereka yang menggunakan pesawat  terbang. Hal itu guna untuk menggenjot frekuensi load factor atau penumpang di Kertajati.

“Mudah-mudahan bisa mencapai 85 persen bahkan lebih,” kata Sekretaris Daerah Jabar Iwa Karniwa, di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Jumat (1/3/2019).

Untuk diketahui, load factor atau keterisian penumpang baru di kisaran 20-25 persen sementara akhir pekan sekitar 50 persen. Hal itu, lanjut Iwa, sebagai upaya mereka meramaikan bandara dengan memobilisasi wilayah Pantura. Dengan surat imbauan tersebut pun menjadi bagian dari sosialisasi pelayanan Bandara untuk masyarakat yang telah beroperasi sejak pertengahan tahun 2018 itu.

Division Head Airport and Performance PT BIJB Ari Widodo mengatakan, sebenarnya ada hal yang utama yang harus diperhatikan untuk mendongkrak load factor di BIJB. Pertama adalah dukungan pemerintah daerah dan pengusaha. Misalnya seluruh ASN di Jabar diharapkan perjalanan dinas terbangnya lewat BIJB.

“Itu dukungan secara langsung,” kata dia terpisah.

Adapun dukungan tidak langsungnya, kata dia, yaitu menciptakan keramaian dengan membuat kegiatan-kegiatan rutin dengan skala nasional maupun internasional seperti Banyuwangi Festival. Lainnya mempercepat akselerasi tujuan wisata dan percepatan aksesibilitas pembangunan jalan yang terkoneksi dengan bandara misalnya tol Cisumdawu.

“Kalau Cisumdawu sudah jadi, dari Bandung ke Kertajati cukup 45 menit. Sekarang orang dari Bandung mikir-mikir dulu kalau mau ke sini,” kata dia.

Yang terakhir, kata dia yaitu amenities atau fasilitas. Menurut dia, di Majalengka saat ini cukup jauh dari kota misalnya untuk ke hotel maupun ke rumah sakit yang memadai.

“Itu yang  harus dibangun karena itu syarat-syarat yang disampaikan airline perusahaan penerbangan,”kata dia.

Jika perusahaan penerbangan akan masuk ke sebuah daerah mereka akan menanyakan fasilitas hotel dan lainnya untuk antisipasi kenyamanan dan keamanan proses penerbangan.

“Semisal ada delay itu harus diinapkan. Dengan adanya hotel itu orang tenang,”kata dia.

Dia menambahkan, sosialisasi berkelanjutan pun harus terus dilakukan, entah itu dari pihak bandara maupun pemerintah.

Bagikan :

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *