Cegah Konten Dakwah Provokatif, Pusdai Akan Gelar Pelatihan Khatib

Terasjabar.co – Pada tahun 2019, Pusdai berniat mengembalikan masjid sebagai pusat peradaban. Satu di antara upayanya adalah meningkatkan kualitas khatib dan calon ulama.

Kepala Dewan Kemakmuran Masjid Pusdai, Choirul Anam, mengatakan ia prihatin karena ada beberapa masjid yang dijadikan media untuk memprovokasi. Provokasi tersebut disampaikan dalam balutan ceramah atau dakwah.

“Dari materi khotbah, kami akan melatih kader ulama dengan MUI selama empat bulan. Walau cuman seminggu dua hari. Kemudian kami ada pelatihan imam dan khatib,” ujarnya ketika ditemui di Pusdai, Kamis (27/12/2018).

Dengan pelatihan tersebut, diharapkan dapat mengembalikan fungsi masjid sebagaimana seharusnya. Ia berharap konten dakwah ulama dan khatib lebih mengarah pada peningkatan kualitas ibadah.

“Kadang pesannya langsung politik ekonomi, tidak menyentuh soal ritual bagaimana meningkatkan kualitas ibadah kita, dan lain-lain. Ini masih terjadi, Pusdai terpanggil di situ,” ujarnya.

Nantinya, pelatihan akan mencakup mengenai materi dakwah, substansi dakwah, dan durasi dakwah. Durasi dakwah, menurut Choirul juga penting agar khotib atau ulama dapat menyambaikan khotbahnya secara substantif sehingga tidak membuang banyak waktu.

Upaya lainnya untuk mengantisipasi konten dakwah provokatif, Pusdai akan menerbitkan buletin setiap hari Jumat yang berisi materi dakwah. Buletin akan disebar ke seluruh masjid di Jawa Barat.

“Jadi walauopun ada perbedaan, tapi substansinya sama,” ujarnya.

Pengawasan konten dakwah provokatif, menurut Choirul Anam merupakan tanggung jawab berdama pihak pemerintah, DKM masjid, dan masyarakat.

“Sebenarnya kalau peran, ada Kementerian Agama, bidang kemasjidan. Secara kelembaagaan ada dewan masjid dan MUI. Ini harus duduk bareng untuk menempatkan fungsi masjid sebenarnya,” ujarnya.

Bagikan :

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *