Pedagang Pasar Baru Bandung Soroti Pemkot soal Target Rp 3,6 T

Terasjabar.co – Himpunan Pedagang Pasar Baru (HP2B) meminta Wali Kota Bandung Oded M Danial melakukan kajian terhadap rencana PD Pasar Bermartabat yang akan mengganti kepengelolaan pasar dengan tujuan pendapatan Rp 3,6 trilun selama 30 tahun.

Ketua HP2B Iwan Suhermawan mengatakan sepakat dengan pernyataan Oded yang ingin memajukan Pasar Baru Bandung dengan tujuan menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang lebih besar dari saat ini.

“Kita sepakat pengelola ke depan harus bisa menaikkan PAD. Tapi tentunya kenaikan itu harus proporsional dan profesional,” ujar Iwan di Kantor HP2B, Jumat (05/10/2018).

Namun, pihaknya menginginkan hal itu bukan semata-mata untuk meningkatkan keuntungan bagi pemerintah. Tetapi para pedagang perlu kepastian dan pelayanan yang baik dari pemerintah.

“Jangan sekadar mencari keuntungan, tapi juga PD Pasar melakukan fungsi pelayanan. Bukan hanya memungut retribusi, tapi ada timbal baik seperti pembinaan, pelayanan cepat dan profesional. Ulah jiga ayeuna nyieun STTB wae satahun (jangan seperti sekarang bikin STTB saja setahun),” katanya.

Iwan mengatakan akibat pelayanan yang lambat tersebut banyak pedagang yang merugi karena tidak bisa mengajukan kredit bantuan modal.

“STTB itu kan diperlukan untuk pengajuan kredit. Masa mengurusnya saja sampai satu tahun,” ucap Iwan.

Selain itu pihaknya juga meminta Oded untuk mengambil sikap atas kebijakan Dirut PD Pasar Bermartabat Ervan Maksum yang akan mencari pengelola Pasar Baru dengan target Rp 100 miliar per tahun atau Rp 3,6 triliun selama 30 tahun.

Pihaknya khawatir jika itu terealisasi maka akan memberatkan para pedagang yang ditarik retribusi.

“Kalau itu dinaikkan dari 1,2 miliar rupiah menjadi 100 miliar rupiah per tahun pasti imbasnya ke pedagang. Kebijakan itu sangat meresahkan 5.200 pedagang Pasar Baru,” kata Iwan.

Secara logika, menurut Iwan, mencari pengelola yang mampu memberi kontribusi Rp 100 miliar per tahun akan sulit. Terlebih saat ini perekonomian di Indonesia sedang tersendat.

“Kita malah curiga ini hanya akal-akalan saja PD Pasar ingin mengelola sendiri Pasar Baru. Kalau itu sampai terjadi kita akan menolak. Lihat saja seperti Pasar Andir yang dikelola mereka bagaimana nasibnya, awut-awutan,” ujar Iwan.

Ketua Hubungan Bidang Antar Lembaga HP2B Yenda berharap Oded mengajak para pedagang untuk duduk bersama membicarakan nasib Pasar Baru ke depan.

“Kita siap dipanggil untuk mediasi atau sharing informasi, konsultasi. Kita tunggu panggilan wali kota secepatnya. Kalau tidak memanggil dalam waktu dekat, kita ke sana (Balai Kota) ramai-ramai 5.200 pedagang dan 10 ribu pegawai,” tutur Yenda.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 − two =