Banjir Bandang Hantam Kawasan Kota Cianjur

Terasjabar.co – Puluhan rumah warga di pinggiran Sungai Cianjur rusak parah akibat diterjang banjir bandang, Sabtu (7/4/2018) malam. Beberapa rumah rusak parah akibat tergerus arus sungai yang deras selama beberapa jam.

Banjir kiriman dari kawasan Cipanas menjadi faktor utama terjadinya banjir di kawasan perkotaan Cianjur itu. Air bah dari wilayah yang lebih tinggi tersebut membuat luapan air sungai semakin tinggi sehingga merendam jembatan dan rumah warga.

Berdasarkan data, 10 rumah mengalami rusak berat, 20 rusak ringan, dan 50 lainnya terendam banjir. Sejak Sabtu malam hingga Minggu pagi, petugas terkait yang dibantu masyarakat masih melakukan upaya pembersihan material yang terbawa banjir.

“Ini merupakan banjir terparah di perkotaan, sejak puluhan tahun lalu tidak pernah terjadi banjir seperti ini. Air sangat tinggi, lebih dari banjir yang biasanya,” kata Camat Cianjur Kota, Yudi Sahartoyo.

Menurut dia, hunian yang berada tepat di pinggir sungai tidak bersisa sama sekali setelah tersapu air bah. Sejumlah akses di perkampungan juga terputus dan banyak hunian warga terendam lumpur.

“Proses pembersihan di sungai juga sempat terkendala karena ada batang pohon yang melintang. Makanya, sampah dan material lainnya jadi menghambat aliran air, tapi akhirnya bisa dipindahkan. Sekarang fokus ke jalan dan bangunan sekitar,” ujar Yudi.

Ia memperkirakan, dibutuhkan waktu hingga dua hari ke depan untuk memulihkan kondisi jalan yang direndam lumpur. Terkait kerugian atas kerusakan bangunan, Yudi masih melakukan pendataan lebih lanjut.

Sementara itu, Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, bencana alam itu akan menjadi dorongan dilakukannya penertiban Daerah Aliran Sungai atau DAS.

“Ini sudah jadi peringatan nyata bagi masyarakat yang masih tinggal di pinggiran sungai. Sudah sejak lama diperingatkan untuk pindah, tapi mereka kekeuh tinggal. Kalau sudah begini, mau bagaimana?” kata Herman saat menyisir area banjir.

Menurut dia, padatnya pemukiman di sekitar DAS menjadi salah satu penyebab terjadinya banjir. Soalnya, banyaknya bangunan menyebabkan penyempitan sungai.

Selain itu, kondisi alam yang juga mulai rusak karena banyak pohon gundul dan kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan turut menjadi faktor terjadinya bencana alam.

“Ketiganya jadi faktor penyebab, makanya sekarang diutamakan penertiban dulu. Ini momentum yang tepat untuk menertibkan,” ucapnya.

Informasi lanjutan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur menyebut, hujan deras Sabtu malam menyebabkan bencana di 13 kecamatan. Namun, Cianjur kota dan wilayah Pasirkuda menjadi area terparah karena diterjang banjir serta puting beliung.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

one × three =