Dedi Mulyadi Proyeksikan Garut Sebagai Daerah Wisata Unggulan di Jawa Barat

Terasjabar.co – Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Nomor Urut 4 Dedi Mulyadi berkampanye di Garut Kamis (29/3/2018). Dalam kunjungannya ke kabupaten yang terkenal dengan dodolnya tersebut, Dedi memproyeksikan Garut  menjadi wisata unggulan di Jawa Barat.

“Alam Garut ini sangat indah. Alam seolah bersabda di Garut, memberikan petuahnya kepada orang Jawa Barat. Cuaca di sini juga sejuk. Garut memiliki segalanya untuk menjadi daerah wisata unggulan,” katanya di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Banjar Wangi, Garut.

Dedi menyampaikan hal itu di hadapan ribuan petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Prima Jaya di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Banjar Wangi, Garut. Aneka macam komoditas pertanian diproduksi oleh kelompok tani ini, mulai dari padi, jagung, kedelai sampai sayuran.

Menurut pasangan Deddy Mizwar tersebut pertanian di desa tersebut sangat berpotensi memiliki nilai tambah, jika pemerintah dan masyarakat berkolaborasi membuka akses pariwisata.

“Masyarakat di sini juga ramah, nanti bisa membagikan ilmu pertaniannya kepada para wisatawan yang datang ke sini. Nanti, wisatawan belajar tani padi, menanam jagung, kedelai dan sayuran,” ucapnya.

Dedi pun menilai perlunya penataan kampung. Rumah-rumah warga di daerah wisata itu ditata sedemikian dengan konsep arsitektur julang ngapak ala Jawa Barat. Langkah ini dilakukan dalam rangka menarik wisatawan untuk datang ke daerah tersebut. Nantinya, para wisatawan bisa menginap di rumah warga setelah siang harinya belajar bertani.

“Kalau seperti ini, maka tingkat hunian rumah warga menjadi ukuran kunjungan wisatawan. Malamnya mereka menginap, siang harinya mereka belajar bertani,” ungkapnya.

Hal yang sama sudah dia lakukan di Purwakarta saat menjabat sebagai Bupati Purwakarta dua periode. Kampung Tajur di Kecamatan Bojong Purwakarta kini ramai dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri.Rata-rata, para wisatawan tersebut merupakan pelajar sekolah yang sedang menjalankan tugas karya wisata tentang pertanian dan antropologi sosial. Penataan kampung berarsitektur rumah panggung dan julang ngapak juga sudah dilakukan di Kampung Andir, Kecamatan Sukatani, Purwakarta.

Menurut Dedi Mulyadi, satu langkah menjadi prasyarat utama untuk perwujudan gagasan tersebut yakni aktivasi daya dukung lingkungan. Hutan lebat, hamparan sawah dan ladang disebutnya tidak boleh diubah untuk peruntukan lain.

“Kalau warga Jawa Barat tidak ingin dimakan harimau, ya rumah harimau (hutan) jangan diganggu. Kalau warga Jawa Barat tidak ingin kekurangan beras ya sawah jangan diganggu. Kalau warga Jawa Barat tidak ingin kekurangan sayur mayur, ya ladang jangan diganggu,” katanya.

Karena itu, program ini membutuhkan konsistensi daerah dalam menjaga keseimbangan tata ruang wilayah. Jika terpilih dalam Pilgub Jabar pertengahan awal tahun ini, Dedi Mulyadi berikrar siap menjaga wilayah Jawa Barat dari para perusak lingkungan.

“Apabila kita konsisten, saya yakin masyarakat Garut, masyarakat Jawa Barat akan sejahtera,” pungkasnya.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

sixteen − 3 =