Jatuhkan Sanksi, Haris Yuliana: PSSI Tak Berperi Kemanusiaan

Terasjabar.co – Komisi Disiplin PSSI mejatuhkan sanksi denda kepada Bobotoh Persib sebesar Rp 50 juta karena telah membuat koreografi bertuliskan “Save Rohingya” pada pertandingan Persib Bandung vs Semen Padang di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (9/9/2017), menuai protes dari sejumlah kalangan.

Sanksi yang diberikan kepada Bobotoh Persib hanya karena menunjukkan solidaritasnya kepada muslim Rohingya di Myanmar tersebut dianggap mengada-ada. Salah satu yang mempertanyakan sanksi tersebut adalah Wakil Ketua DPRD Jawa Barat H Haris Yuliana.

“PSSI kurang ajar dengan memberikan sanksi. Ini bukan politik yang dibawa ke olahraga khususnya sepak bola. Namun yang dilakukan Bobotoh adalah bentuk empati dari sisi kemanusiaam terhadap muslim Rohingya yang menjadi korban dari tindakan biadab yang tidak berperikemanusiaan,” ujar Haris, Jumat (15/9).

Haris mengatakan dirinya tidak habis pikir dengan keputusan sanksi yang diberikan PSSI kepada Persib atas tindakan Bobotoh tersebut. Hal tersebut, menandakan para pengurus PSSI telah kehilangan hati nurani dan sisi keprimanusiaan dalam melawan ketidakadilan dan kebiadaban pihak-pihak tertentu.

“Kalau seperti ini, pengurus PSSI tidak punya hati nurani. Masa bobotoh memiliki kepedulian terhadap sesama malah diberi sanksi. Sungguh tidak masuk akal,” ungkapnya.

Haris mengatakan padahal sepakbola sangat menjunjung tinggi sportivitas dan nilai-nilai kemanusiaan. Salah satu yang paling santer didengungkan adalah melawan rasisme.

“Masalah rasis saja diperjuangkan dan ada sanksi bagi yang melakukannya. Apalagi ini. Membunuh dan membinasakan muslim Rohingya,” katanya.

Haris menambahkan jika permasalahan muslim Rohingya dianggap sebagai politik internal Myanmar, maka bantuan yang diberikan Presiden Joko Widodo adalah sebuah kesalahan. Namun sekali lagi, katanya, ini adalah masalah kemanusiaan, bukan masalah politik.

“Jika logika yang digunakan PSSI saat ini, maka bantuan yang diberikan Jokowi salah karena mencampuri urusan negara lain. Tapi ini adalah masalah kemanusiaan bukan politik. Ini yang harus dipahami PSSI,” terangnya.

Secara pribadi, Haris sangat mengapresiasi Bobotoh yang aksi kepedulian terhadap muslim Rohingya dan juga upaya patungan yang akan dilakukan Bobotoh untuk membayar denda yang dijatuhkan kepada Persib.

“Saya akan patungan juga karena sisi kemanusiaan yang berbicara. Dan saya akan menyerahkan langsung kepada Bobotoh secepatnya,” katanya.

“Saya mendukung bobotoh dan bangga atas kepedulian mereka terhadap Rohingya, karena sepak bola adalah tempat yang tepat untuk menyampaikan pesan perdamaian. Untuk membayar denda ini, Bobotoh membuka udunan “Koin Untuk PSSI” sebesar Rp 50 juta. Hayu babarengan dukung Bobotoh, dukung Persib Bandung, dan dukung penghentian pelanggaran HAM di Rohingya atau di belahan bumi manapun,” katanya. (J,Lc)

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

thirteen + thirteen =