Diisukan Move On, Nyatanya Gerindra Setia Pada PKS
Terasjabar.co – Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi, Ketua DPD Demokrat Jabar Iwan Sulandjana, Ketua DPW PAN Jabar Hasbullah, dan Ketua DPW PPP Jabar Ade Munawaroh, melakukan pertemuan di sebuah hotel di Bogor, Jabar, Kamis malam (14/9). Pertemuan itu digelar karena Partai Gerindra Jawa Barat resmi bergabung dalam poros baru Pilgub Jawa Barat 2018, yaitu Partai Demokrat, PAN dan PPP.
Mulyadi mengatakan, dari hasil pertemuan, empat partai sepakat akan merumuskan parameter-parameter kandidat cagub dan cawagub yang diterima dan dibutuhkan masyarakat Jabar, dan tentu bisa memajukan Jabar ke depan.
Dalam penyusunan rumusan ini, mereka akan berkonsultasi dan meminta masukan dari stakeholder di Jabar. Seperti, kepada Ahmad Heryawan yang sudah 10 tahun menjadi gubernur Jabar.
“Kami juga akan konsultasi kepada akademisi-akademisi,” ujar Mulyadi saat dihubungi redaksi, Kamis (15/9).
Poros baru ini menjadwalkan, perumusan parameter kandidat Pilgub Jabar akan rampung pada bulan Oktober. Pada bulan November, parameter tersebut akan dicocokkan dengan figur yang memiliki kompetensi, dan untuk pasangan cagub-cawagub baru akan diumumkan di bulan Desember.
Lalu kenapa PKS tidak diajak dalam poros baru tersebut? Mulyadi mengatakan PKS bukan tidak diajak. Menurutnya, pertemuan Kamis malam lebih bersifat inisiatif. Dia yakin dan percaya, orang-orang PKS juga sudah tahu pertemuan itu di awal-awal.
“PKS tetap prioritas. Kami senang PKS ikut bergabung. Yang saya baca di media (alasan PKS tidak ikut pertemuan Kamis malam dan belum bergabung poros baru) karena menunggu arahan DPP,” ucap Mulyadi.
Mulyadi sebelumnya mencabut pernyataan Partai Gerindra dan PKS mengusung pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu. Alasan pencabutan, karena melihat realita politik di Jabar, termasuk PKS dan kandidat dinilainya kurang serius melakukan konsolidasi. (J,Lc)
Leave a Reply