Respons Ridwan Kamil Soal Tingginya Angka Pernikahan Dini di Jabar

Terasjabar.co – Gubernur Jabar Ridwan Kamil merespons tingginya kasus pernikahan dini di Jawa Barat. Meski sudah ada program penanganan dari pemerintah, ia tetap meminta warga juga punya kesadaran untuk bisa mencegah terjadinya kasus pernikahan dini tersebut.

“Itu juga bagian dari hal yang terus kita upayakan melalui DP3AKB. Mudah-mudahan makin ke sini kesadaran masyarakat makin besar. Karena itu kan menyangkut kesadaran masyarakat, tidak melulu program pemerintah,” kata Kang Emil, sapaan akrabnya di Gedung Sate, Jumat (20/1/2023).

Menurut Kang Emil, tugas menekan angka pernikahan dini harus dilakukan dua arah antara pemerintah dan warganya. Pemerintah punya tugas untuk memberikan edukasi, sementara warga harus punya kesadaran yang tinggi agar kasus pernikahan dini itu tidak terjadi.

“Kan ditaatinya usia pernikahan itu kan kesadaran, kalau kesadaran butuh edukasi. Jadi prosesnya harus dua arah, tidak hanya pemerintahnya saja tapi kesadaran masyarakat juga harus diedukasi,” ucapnya.

Meski demikian, Kang Emil memastikan Pemprov Jabar bakal memberikan edukasi secara menyeluruh kepada masyarakat untuk mencegah terjadinya kasus pernikahan dini tersebut.

“Ya nanti pasti, setiap masalah di Jawa Barat mah pasti dicarikan solusinya,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pemprov Jawa Barat mencatat sebanyak 5.523 pasangan telah melangsungkan pernikahan dini pada 2022. Ribuan anak tersebut bisa menikah setelah permohonan dispensasi menikahnya diterima Pengadilan Agama (PA).

Berdasarkan rinciannya, pernikahan anak paling tinggi terjadi di Kabupaten Garut dengan 570 pernikahan. Kemudian 564 pernikahan di Indramayu, 541 pernikahan di Ciamis, 480 di Cirebon, dan sisanya di bawah 400 pernikahan.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 + 7 =