Situasi Partai Demokrat Tidak Kondusif, AT Minta Andi Arif Turun Tangan

Terasjabar.co – Kader Partai Demokrat bernama Agus Tarlan meminta Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arif untuk terjun ke Jawa Barat khususnya Kota Bandung. AT menilai situasi Partai Demokrat di Jawa Barat saat ini sedang tidak kondusif.

“Saya merasa prihatin dengan kondisi Demokrat di Jawa Barat saat ini, karena saya cinta demokrat. Keadaan di Jawa Barat sudah tidak kondusif, saya mohon Bang Andi untuk turun ke Jawa Barat khususnya di Kota Bandung untuk membantu kami semua. Ratusan PAC bahkan ribuan Ranting akan mengundurkan diri, dan ini harus segera diselesaikan. Saya melihat hal ini ada kesengajaan dari pihak-pihak yang ingin membumi hanguskan kader dibawah ini, sementara Jawa Barat adalah lumbungnya Demokrat”, kata AT.

AT meminta pengurus Demokrat di atas untuk mengahargai suara PAC. Dirinya bahkan menyebut pencalonan AHY sebagai presiden bisa terhalang karena pihak-pihak yang merasa tersakiti.

“Saya minta tolong hargai suara PAC yang tidak punya ambisi untuk mencalonkan diri karena masih rendah SDM nya. Selain itu juga, AHY bisa terhalang untuk mencalonkan diri sebagai presiden karena do’a kawan-kawan yang tersakiti”, tegasnya.

Dirinya secara peibadi mengatakan siap mengundurkan diri karena melihat ada keganjilan dalam pelaksanaan MUSDA dan MUSANCAB ada yang tidak beres.

“Saya pribadi siap mengundurkan diri, tetapi saya melihat kawan-kawan sedang semangat-semangatnya untuk menghadapi 2024 hanya saja dipatahkan dengan kepengurusan periode ini. Saya lihat mekanisme MUSDA dan MUSCAB ada keganjilan, karena saya kader paling bawah, saya melihat dengan mata batin ada yang tidak beres ketika kegiatan tersebut dilaksanakan”, katanya.

“Saat ini demokrat berpolitik tebas bambu, dimana bambu dapat menampung air untuk menyegarkan Partai Demokrat di 2024, tetapi ditebas oleh para elit partai yang entah bagaimana nantinya?. Demokrat gak bisa Demokrasi, masa Calon Ketua DPC sampai DPAC di kalahkan sama suara terkecil?. Menurut saya ini seperti zaman orde baru dimana politik by senioritas”, pungkasnya.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

14 − twelve =