Pasien Dinarasikan Meninggal di RSHS, DPRD Jabar: Jangan Bedakan Pelayanan
Terasjabar.co – Video viral seorang pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) dinarasikan meninggal dunia. Keluarga pasien menganggap adanya kelalaian pelayanan.
Menanggapi kejadian tersebut, anggota Komisi V DPRD Jawa Barat (Jabar) Ali Rasyid mengatakan kejadian tentang pasien meninggal karena kelalaian pelayanan sejatinya tak harus terjadi. Sebab, masyarakat punya hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit.
“Kami sarankan kepada rumah sakit harus bisa melayani dengan sama, jangan membedakan mana yang punya duit, dan mana yang BPJS,” kata Ali Rasyid, Sabtu (21/5/2022).
Ali Rasyid menegaskan rumah sakit harus melayani semua pasie sesuai dengan prosedur yang ada, termasuk peserta BPJS kategori penerima bantuan iuran (PBI).
Kendati demikian, Ali Rasyid menjelaskan pelayanan RSHS merupakan kewenangan pemerintah pusat. Sedangkan di Jabar hanya ada enam rumah sakit yang berada dalam naungan pemprov.
“Yang masuk kewenangan kita adalah Al Ihsan di Bandung, Sidawangi Cirebon, di Sukabumi juga ada, di Garut, RS Kesehatan Kerja di Cicalengka, dan RSJ di Lembang,” katanya.
Sebelumnya, Pihak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung buka suara atas narasi meninggalnya pasien gegara dicueki petugas. Pihak RSHS mengklaim telah menangani pasien sesuai dengan prosedur.
“Pelayanan yang kami berikan termasuk (kepada) pasien yang di video tersebut telah sesuai prosedur pelayanan. Sejak pasien di IGD, pelayanan di ruang inap sampai dengan pasien meninggal kami berikan,” ucap Plh Direktur Utama RSHS dr Yana Akhmad saat konferensi pers virtual, Jumat (20/5/2022).
Yana turut menjelaskan terkait ketersediaan tabung oksigen. Sebagaimana diketahui, dalam video yang viral di media sosial (medsos), lambatnya pergantian tabung oksigen jadi pemicu. Menurut Yana, berdasarkan pengecekan saat kejadian itu berlangsung, tabung oksigen dalam keadaan terisi.
Leave a Reply