Corona Mengganas, BOR di Jabar Selama Sepekan Melonjak Tajam

Kasus COVID-19 di sejumlah wilayah di Jabar melonjak dalam sepekan ini. Angka keterisian rumah sakit (RS) atau Bed Occupancy Rate (BOR) sudah penuh.

Kota Bandung misalnya. Data BOR RS di Kota Bandung nyaris kolaps. Bahkan, ada beberapa rumah sakit yang angkanya di atas rata-rata standar WHO.

Dari data Pusat Informasi COVID-19 Jawa Barat, BOR di Kota Bandung dengan update terakhir, 17 Juni 2021, mencapai 87.71 persen. Total tempat tidur di 25 rumah sakit mencapai 1.871, dari jumlah tersebut 1.641 sudah digunakan.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut angka BOR di rumah sakit rujukan COVID-19, setengahnya diisi oleh warga dari luar Kota Bandung. Meski demikian, Yana memastikan rumah sakit di Kota Bandung tetap berusaha memberikan pelayanan terbaik.

“Memang berdasarkan indikator BOR seperti kita ketahui sudah di atas 90 persen. Tapi kalau kita lihat 50 persennya itu bukan warga Kota Bandung. Tentunya atas dasar kemanusiaan tidak mungkin rumah sakit menolak pasien non Kota Bandung,” ujar Yana, Jumat (18/6/2021).

Begitu juga di wilayah lain seperti di Cirebon. Angka BOR di rumah sakit Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon hampir penuh semua.

Dari data yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon menyebutkan BOR mencapai 90,4 persen dari kapasitas yang disediakan. Kondisi demikian membuat Pemkab Cirebon memutuskan untuk menambah kapasitas tempat tidur bagi pasien positif Corona di rumah sakit.

“Ada penambahan tempat tidur, dari 475 menjadi 500 tempat tidur. Yang terpakai 452 tempat tidur, dari 500 tempat tidur. Artinya 90,4 persen,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon Enny Suhaeni.

Di Kabupaten Bandung, BOR juga mengalami lonjakan. Per tanggal 16 Juni 2021, BOR atau keterisian ruang isolasi mencapai 89 persen.

“Kita sudah instruksikan dan rapat evaluasi untuk bed, karena RSUD Soreang lama sudah ada pemindahan dan ijin sudah hampir selesai. Maka kami sudah sepakat akan menambah 100 bed isolasi dalam membantu masyarakat,” ujar Bupati Bandung Dadang Supriatna, di Komplek Pemda Bandung.

Sementara di Karawang, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Karawang Fitra Hergyana mengungkapkan saat ini BOR rumah sakit di Karawang mencapai 94,2 persen. Guna mengantisipasinya, Satgas COVID-19 mempersiapkan penyewaan hotel sebagai antisipasi kekurangan tempat tidur atau bed.

“Saat ini lonjakan kasus COVID-19 terus meningkat setiap harinya. Bahkan keterisian BOR sudah mencapai 94,2 persen atau 1.000 lebih tempat tidur sudah terisi, lebih tinggi dari Bandung. Jadi upaya kita saat ini tengah mempersiapkan penyewaan hotel,” kata Fitra.

Kasus COVID-19 di Kabupaten Bandung Barat mengalami kenaikan juga. BOR ruang isolasi di 6 rumah sakit rujukan Corona telah mencapai 94 persen. “Ruang isolasi sekarang hampir penuh, catatan kami BOR itu mencapai 94 persen,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Kesehatan pada Dinkes KBB Wishnu Pramulo Adi.

Sementara di Garut, kasus COVID-19 tiap harinya memecahkan rekor. Terakhir pada (16/6/21) kemarin, angka harian kasus Corona di Garut mencapai 453.

Dari data terbaru yang dirilis Tim Satgas Penanganan COVID-19 Garut, diketahui terdapat penambahan kasus COVID-19 yang terkonfirmasi sebanyak 453. Kasus-kasus yang ditemukan itu merupakan hasil tracing yang dilakukan tim dinas kesehatan pada S(15/6/21) kemarin.

“Hasil RT PCR yang diperoleh terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 83 kasus, sementara hasil pemeriksaan Rapid Test Antigen pada kasus kontak erat dan suspek (bergejala) positif sebanyak 370 kasus. Dengan demikian, hasil verifikasi dan validasi data kasus, jumlah keseluruhan sebanyak 453 kasus,” kata Humas Satgas Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita.

BOR di ruang perawatan pasien COVID-19 di Ciamis pun hampir penuh. Dari 55 tempat tidur atau bed yang disiapkan sudah terisi 53 bed, artinya hanya 2 bed yang masih kosong. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan mengingat jumlah kasus COVID-19 mengalami peningkatan.

Bahkan Ciamis mencatat ada pasien positif Corona dari luar daerah yang datang ke RS di Ciamis lantaran kondisi rumah sakit di daerah asalnya penuh. “Saat ini masih bisa masuk 2 bed dari total 55 bed. Memang hampir penuh, pasien masih didominasi warga Ciamis, tapi ada beberapa yang dari luar daerah. Khawatir juga kalau banyak pasien yang datang,” kata Direktur RSUD Ciamis Rizali Sopyan.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

nine + two =