Vaksinasi Lansia Masih Rendah, Ridwan Kamil Terapkan Program 3 in 1

Terasjabar.co – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut jumlah masyarakat lanjut usia (lansia) yang telah divaksinasi COVID-19 hingga saat ini jumlahnya masih jauh dari target.

Pria yang karib disapa Kang Emil itu mengatakan penyebab rendahnya persentase vaksinasi COVID-19 pada lansia karena terkendala pergerakan fisik para lansia sasaran vaksinasi.

“Rasio penyuntikan vaksinasi lansia kita masih agak kurang baik rata-rata lansia yang sepuhnya susah untuk bergerak. Sekarang sudah lumayan banyak, tahap satu sudah 90 persen, tapi tahap duanya yang masih berproses,” ungkap Emil kepada wartawan di Bandung Barat, Senin (19/4/2021).

Selain akibat terbatasnya aktivitas lansia penyebab lain yang menghambat pelaksanaan vaksinasi untuk lansia yakni keterbatasan vaksin COVID-19.

“Untuk itu kewenangan pemerintah pusat. Ada ya saya suntik enggak ada ya nunggu. Kalau ada itu tugas saya memaksimalkan penyuntikan secepatnya,” bebernya.

Dirinya mengatakan salah satu upaya untuk meningkatkan persentase vaksinasi terhadap lansia yakni menerapkan program 3 in 1. “Oleh karena itu sekarang yang mau menjadi kepanitiaan vaksinasi kami dorong 3 in 1 atau penjabarannya satu orang dirinya membawa dua orang lansia,” kata Emil.

Emil menjelaskan saat ini pelaksanaan vaksinasi terhadap lansia sedang dikebut untuk mengantisipasi adanya pergerakan pemudik nakal pada saat libur Lebaran 2021 nanti.

“Kami sedang kebut sampai lebaran, supaya kalau ada yang bocor melanggar mudik itu tidak membahayakan kesehatan lansia di kampung halaman. Itulah kenapa lansia dikebut vaksinasinya,” terangnya.

Salah satu daerah yang vaksinasi terhadap lansianya masih rendah yakni Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat, dari target 143.180 orang lansia baru sebanyak 2,5 persennya atau sekitar 3.579 orang saja yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat Eisenhower Sitanggang melalui Kepala Bidang P2P Mulyana mengatakan kendala pelaksanaan vaksinasi untuk lansia yakni keterbatasan jumlah dosis vaksin yang diterima.

“Sampai saat ini untuk lansia baru 2,5 persen dari target 143.180 orang. Sasarannya banyak tapi vaksinnya yang terbatas,” ungkap Mulyana.

Rendahnya vaksinasi COVID-19 untuk lansia juga disebabkan banyak yang meminta vaksinasi ditunda waktunya menjadi setelah bulan Ramadhan. Hal tersebut karena para lansia menyebut ingin fokus beribadah pada malam hari.

“Sebetulnya waktu vaksinasi itu fleksibel. Hanya saja untuk lansia mesti melihat kondisi kesehatan mereka, bisa pagi atau malam. Tapi kalau malam dari beberapa laporan Puskesmas lansia ini ingin fokus beribadah,” jelasnya.

Belum lagi jatah vaksin untuk lansia ada yang dialihkan terlebih dahulu untuk pelayan publik. Saat ini persentase pelayan publik di Bandung Barat yang sudah menjalani vaksinasi COVID-19 mencapai 68,5 persen.

“Jadijatahnya itu berebut antara yang untuk lansia dan untuk pelayan publik. Pelayan publik itu targetnya 60.388 orang, sampai saat ini baru 68,5 persen atau 41.365 orang yang sudah (divaksinasi),” tegasnya.

IKA Unpad Targetkan Vaksinasi 10 Ribu Lansia

Ikatan Alumni Universitas Padjajaran (IKA Unpad) sudah mengelar kegiatan vaksinasi yang menyasar lebih dari 600 lansia di Kota Bandung, Jawa Barat.

“Vaksinasi tahap satu 647 lansia dan tahap dua 617 lansia,” kata Ketua IKA Unpad Irawati Hermawan, Senin (19/4/2021) di Bandung.

Vaksinasi ini digelar di Gedung Unpad Dipatiukur, dengan mengerahkan 80 orang tenaga medis yang berasal dari alumni Fakultas Kedokteran dan Sikologi Unpad.

Untuk yang belum mengikuti vaksinasi tahap dua, yang berhalangan hadir, Ira menyebut bisa datang ke poli klinik Unpad.

Ada yang berbeda vaksinasi yang digelar oleh Unpad, yakni didampingi oleh sikolog dan dilakukan secara drive thru.

“Karena banyak lansia khawatir jadi didampingi sikolog, dilakukan secara drive thru untuk menghindari penularan,” ujar Ira.

Ira menambahkan, sukses menggelar vaksinasi lansia lebih dari 600 orang, pihaknya akan menggelar vaksinasi untuk lansia dengan sasaran 10 ribu orang yang digelar di 11 kabupaten kota di Jabar.

“Selanjutnya kami akan adakan vaksinasi untuk sekitar 10 ribu lansia yang bisa dicampur dengan pengantar anak muda,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Komisariat FK Unpad Lia G Partakusumah mengatakan, lansia jadi sasaran karena rentan terpapar COVID-19.

“Penduduk Jabar 20 persen dari populasi Indonesia, lansia jadi sasaran oleh pemerintah karena rentan jika terpapar kondisi berat, jika angka kemarin di atas 60 tahun cukup tinggi. Kami ikut bertanggungjawab, jika ingin membantu prioritas lansia, memang masih banyak yang belum dj vaksin, selain di Bandung,” ujarnya.

“Kita akan bergerak ke kota lain di jabar, pada saatnya lansia di daerah akan dapat kesempatan yang sama,” tambahnya.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

6 + six =