Angka Reproduksi COVID-19 di Jabar Meningkat di Era AKB, Toni Setiawan Minta Masyarakat Waspada

Terasjabar.co – Kasus COVID-19 di Jawa Barat kembali merangkak naik di fase new normal atau adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang dimulai 27 Juni lalu. Angka reproduksi COVID-19 juga turut mengalami kenaikan di Jawa Barat mengalami kenaikan mencapai indeks 1,1 dari 0,84.

Terkait hal itu, Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Drs. Toni Setiawan mengimbau masyarakat dan semua perangkat pemerintah bersiaga karena kasus positif COVID-19 di Jawa Barat diprediksi terus bertambah.

“Masyarakat dan semua perangkat pemerintah bersiaga karena kasus positif COVID-19 di Jawa Barat diprediksi terus bertambah selama masa AKB”, kata Toni Setiawan kepada Terasjabar.co, Selasa (7/7/2020)

Bahkan pihaknya meminta semua pihak jangan lengah dan tetap disiplin melaksanakan protokol COVID-19 meski Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jawa Barat dicabut.

“Semua pihak jangan lengah dan tetap disiplin melaksanakan protokol COVID-19 meski PSBB Jabar sudah dicabut”, tambah anggota Fraksi Partai Demokrat ini.

Menurutnya, perkembangan sebaran ini menjadi peringatan bahwa sebaran COVID-19 di Jawa Barat masih mengintai.

“Hal ini menunjukan bahwa angka reproduksi efektif di atas 1, menandakan bahwa kita semua harus waspada,” katanya.

Toni penambahan angka kasus positif di Jawa Barat ini harus menjadi atensi khusus bagi semua pihak untuk meminimalkan bertambahnya korban.

“Hal ini harus menjadi atensi khusus bagi semua pihak untuk meminimalisir bertambahnya korban akibat Covid-19,” katanya.

Toni juga menerangkan keputusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memutuskan PSBB dihentikan menyebabkan masyarakat leluasa beraktivitas dan bereuforia.

“Ini terjadi terutama setelah PSBB Jawa Barat itu diangkat pak gubernur pada tanggal 26 Juni, sehingga barang kali ada pengaruh juga euforia masyarakat, mobilitas penduduk yang meningkat sehingga ini berpengaruh juga,” katanya.

Toni menyarankan perlu adanya kerjasama yang baik antara pimpinan daerah maupun masyarakat disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk menekan angka resproduksi Covid-19 di Jawa Barat.

“Dalam hal ini perlu kerjasama, baik pimpinan daerah maupun masyarakat harus disiplin menerapkan protokol kesehatan yaitu 3M (menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan). Jadi harapannya dengan meningkatnya angka reproduksi efektif ini menjadi kewaspadaan kita bersama,” pungkasnya.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

three × four =