Tingkatkan Produksi Sapi, Pemprov Jabar akan Kawin Silang Sapi Pasundan dan Belgia

Terasjabar.co – Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana melakukan kawin silang sapi khas Belgia berjenis Belgian Blue Cattle dengan Sapi Pasundan. Langkah itu diambil demi meningkatkan produksi sapi di Jabar.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, pihaknya saat ini sejang menjajaki berbagai kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Wallonia, Belgia. Dia mengutus secara langsung Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum untuk membahas rencana kerja sama tersebut.

Salah satu kerja sama yang akan dilakukan di sektor peternakan terutama dalam budidaya sapi. Contohnya upaya kawin silang antara sapi belgia dan sapi pasundan.

Karena dia melihat sapi belgia memiliki kualitas yang baik. Bobotnya besar dan terlihat sangat berotot. Hal itu dinilai bisa meningkatkan produksi sapi di Jawa Barat.

“Ada sapi belgia yang berotot itu akan silangkan dengan sapi pasundan. Sehingga harapannya produksi sapi ini tonasenya jauh meningkat tapi diproduksi lokal bukan impor,” kata Emil, di Gedung DPRD Jabar, Kota Bandung, Jumat (9/11/2018).

Dia optimistis upaya kawin silang itu akan berhasil. Saat ini berbagai langkah tengah disiapkan agar rencana tersebut bisa direalisasikan.

“Itu misi saya ke Pak Uu, dan insya Allah berhasil dan suplai dagi sapi bisa terpenuhi secara lokal,” ucapnya.

Sementara itu, dalam kunjungan dinasnya, Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum diundang secara khusus oleh Prof Pascal Leroy yang merupakan ahli di bidang determinasi genetik pada otot dan daging ternak Universitas Liege, Belgia ke Peternakan Sapi Belgian Blue yang telah teregistrasi.

Uu diberi penjelasan mengenai tata cara pengelolaan peternakan sapi di Belgia. Di negara tersebut tidak seenaknya dalam membubidayakan sapi hingga ada nomor registrasi khusus yang tercatat dalam data base peternakan nasional Belgia.

Sapi Belgia memiliki khususan tubuhnya yang berotot luar biasa. Lemak yang ada di tubuh sapi tersebut juga minim sehingga perbandingan daging terhadap karkasnya sebesar 70 persen.

Uu memuji metode peternakan yang diterapkan di Beliga. “Saya harap ada para santri, masyarakat dan mahasiswa Jabar dapat belajar dari Belgia dan sapi-sapi yang saya lihat sekarang dapat saya lihat di Jabar,” ucapnya.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

14 + 13 =