Reaktivasi Jalur Rel Cibatu-Cikajang, Pemerintah Harus Kaji Dampak Sosial
Terasjabar.co – Rencana PT Kerta Api Indonesa (KAI) Untuk mengaktifkan kembali jalur-jalur yang sempat ditutup di Jawa Barat mendapatkan sambutan positif.
Pasalnya, hal tersebut akan meningkatkan sektor perekonomian yang ada di daerah di Jabar. Salah satunya jalur yang menghubungkan Cibatu-Cikajang yang berada di kabupaten Garut. Jalur dengan panjang lintasan kurang lebih 47 km bakal menjadi jalur tertinggi di Indonesia.
Politikus DPD Partai Demokrat Jabar Aceng Roni Syahbana mengapresiasi upaya pemerintah Jawa Barat yang akan merealisasikan program tersebut.
Pihaknya menilai, pembukaan kembali jalur kereta khususnya jalur Cibatu-Cikajang akan mempermudah akses dari daerah ke kota.
“Sebetulnya ini kan sudah jauh-jauh hari rencana ini dilakukan, baik dari pemerintah pusat oleh Susilo Bambang Yudhoyono maupun pemerintah daerah Ahmad Heryawan, mudah-mudahan pemerintah kali ini ada tindak lanjutnya,” tuturnya kepada wartawan, Sabtu (06/10/2018).
Roni menuturkan, pemerintah perlu mengkaji dampak sosial dikarenakan adanya alih fungsi lahan, serta berkaitan dengan penertiban lahan akan ada ribuan warga yang terkena dampak khususnya di jalur Cibatu-Cikajang.
“Ada banyak warga yang akan terkena dampak, yang terpenting pemerintah harus berupaya untuk memperhatikan dampak yang terjadi, dan pemerintah harus mengeluarkan alternatif untuk warga yang terkena dampak aktifasi ini,” ujar Roni.
Ia pun menambahkan, jika selama ini warga yang menggunakan tanah milik PT KAI membayar pajak sewa.
“Dalam hal ini pemerintah harus dapat bijak dalam menangani warga yang terkena dampak, harapanya ada kompensasi terhadap warga karena warga selama ini juga bayar iuran, dan menuruti kewajiban-kewajiban dari PT KAI,” tambahnya.
Roni pun berharap, pemerintah dapat menjalankan tugasnya dalam membina dan mengayomi masyarakatnya.
Leave a Reply