Bocah Korban Bully di Bandung Ternyata Dianiaya Sejak Kelas 4 SD
Terasjabar.co – Aksi bully di dalam kelas SDN 023 Pajagalan, Kota Bandung, yang videonya viral di media sosial ternyata telah dialami korban sejak kelas 4. Aksi itu berlanjut hingga korban menginjak kelas 6 SD.
Hal itu terungkap setelah DPRD Kota Bandung memanggil pihak SDN 023 Pajagalan, Dinas Pendidikan Kota Bandung, UPT Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Bandung, Tim Psikolog Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kota Bandung dan orang tua korban.
“Anak saya itu sudah menjadi korban bully secara fisik dan verbal sejak kelas empat. Itu baru saya tahu setelah anak saya ngomong pas video yang viral kemarin,” ujar orang tua korban, EM (40), saat memaparkan kronologi di Ruang Rapat Komisi D DPRD Kota Bandung, Rabu (5/9/2018).
Sejak kasus anaknya mencuat, banyak anak-anak lain yang mengadu pada orang tuanya karena turut menjadi korban dari keempat pelaku.
“Ada yang didagorin (dibenturkan) ke pintu, bahkan ada yang sampai diludahinmukanya juga. Pelakunya sama juga,” katanya.
Puncaknya, kata EM, anaknya menjadi korban bully secara fisik yang dimulai pada Kamis 23 Agustus lalu hingga mengalami luka lebam di pipi dan luka sobek di hidung. Kekerasan kembali terjadi pada Senin 27 Agustus hingga menyebabkan gigi geraham anaknya patah.
“Terakhir tanggal 28 yang video viral itu. Kejadian itu bukan pas istirahat, tapi pergantian jam dari Pelajaran Agama Islam (PAI) ke olahraga,” ujar EM.
![]() DPRD Kota Bandung memanggil pihak SDN 023 Pajagalan, Dinas Pendidikan Kota Bandung, dan pihak lainnya berkaitan bocah SD korban bully
|
Menurut dia, anaknya masih enggan untuk masuk ke sekolah. Terlebih anaknya mendengar kabar bahwa pelaku sudah mengintimidasi teman-temannya untuk menjauhi korban saat masuk sekolah.
“Jadi sampai sekarang anak saya masih enggak mau sekolah. Inginnya pelaku dikeluarin,” ucapnya.
Kepsek 023 Pajagalan Dante Rigmala dan Sekdisdik Kota Bandung Mia Rumiasari mengatakan bahwa korban tidak mengalami luka. Korban hanya mengalami trauma psikis. Bahkan kejadian berlangsung saat jam istirahat sekolah.
Luka di badan bisa d obati bu guru tapi luka psikis itu akan fatal akibatnya anak bs trauma seumur hidup…itu msh anak2 beda dengan kita yg sudah tua2..bagaimana ini ibu guru tidak bisa berfikir luka badan dan luka psikis.psikis itu akan mmbawa efek buruk traumatis bu