Tb Hasanudin Tuding Paslon Lain Tidak Solid, Begini Kata Pengamat Politik

Terasjabar.co – Pengamat politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi menilai pernyataan Tb Hasanuddin soal koalisi tiga rivalnya tidak solid merupakan strategi politik. Tujuannya untuk melemahkan lawan dan mendongkrak semangat pendukung.

“Ini bagian dari psywar (perang urat saraf). Hal yang wajar, tidak berlebihan,” kata Karim saat dihubungi via telepon genggam, Selasa (5/6/2018).

Ia menuturkan psywar yang dilakukan Cagub Jabar nomor urut 2 tersebut tak lain untuk melemahkan mental lawan. Namun, sambung dia, di sisi lain bertujuan mendongrak semangat juang pendukung pasangan Hasanah.

“Ini biasa dilakukan untuk melemahkan mental lawan dan mendongkrak daya juang pasukan pendukung paslon nomor dua,” ungkap dia.

Ia mengaku tidak sepakat juga dengan pernyataan Tb yang menyebut paslon lain mengendurkan pergerakan di bulan ramadan. Para paslon tetap bergerak, namun dengan gaya dan cara yang berbeda dari bulan-bulan sebelumnya.

Menurutnya para calon lebih memilih mendatangi rumah-rumah warga dan berinteraksi secara langsung, terutama meyentuh masyarakat kecil.

“Silaturahmi yang lebih informal banyak dipilih (paslon). Door to door warga kurang beruntung dan termarginalkan lebih banyak disentuh. Selain meraup dukungan mereka, pendekatan ini juga untuk membentuk kesan moral berpihak kepada orang kecil,” ujar Karim.

Sebelumnya, meski di survei selalu berada di posisi bontot, pasangan Tb Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah) mengaku optimistis bisa menang Pilgub Jabar 2018. Tb mengaku mengetahui kelemahan ketiga rivalnya, sehingga ia makin percaya diri.

“Situasi kompetitor kami akhir bulan puasa ini jarang turun ke lapangan. Ini jadi kesempatan untuk kami,” kata Tb usai rakor PDIP di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Minggu (3/6/2018).

Kelemahan ketiga pasangan lainnya, lanjut Tb, terjadi keretakan koalisi. Keretakan itu diduga terjadi karena adanya ketidaknyamanan antar parpol koalisi.

Hal ini tentu menjadi sinyal positif bagi TB – Anton yang hanya didukung satu parpol saja yakni PDIP.

“Terjadi friksi antar parpol koalisi karena sudah tidak ada kenyamanan,” ungkap Tb.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

20 − sixteen =