APRACA dari Srilanka Belajar Bisnis Tanaman Hias ke Kabupaten Bandung Barat

Terasjabar.co – Model bisnis dan budidaya tanaman hias bunga potong di Kabupaten Bandung Barat menjadi percontohan bagi negara tetangga. Sebanyak 40 delegasi Asia-Pasific Rural and Agricultural Credit Association (APRACA) dari Srilanka mempelajari pengembangan usaha kecil dan menengah bunga potong, untuk diimplementasikan di negara mereka.

Ketua Yayasan Konsultasi APRACA Agus Gunawan mengatakan, kunjungan puluhan delegasi dari Srilanka tersebut diharapkan dapat memberikan informasi mengenai gambaran umun atau bahkan kerja sama dalam pengembangan pertanian bunga potong. Dengan demikian, model bisnis dan budidaya tanaman hias bunga potong di Lembang dapat diaplikasikan di Srilanka.

“Karena di Srilanka belum dikembangkan model bisnis seperti ini, mereka dapat mencoba mengembangkan bunga potong setelah melakukan kunjungan di sini. Baik pengembangan secara teknis dalam budidayanya, maupun pengembangan terkait pembiayaannya,” kata Agus, di sela kunjungan di Kampung Manoko, Desa Cikahuripan, Lembang, Selasa (8/5/2018).

Dia menjelaskan, APRACA merupakan asosiasi lembaga keuangan di wilayah Asia Pasific yang menangani perkreditan rakyat di pedesaan atau di bidang pertanian. Berada di 23 negara, APRACA memiliki anggota 78 lembaga keuangan. Termasuk di antaranya enam anggota di Indonesia, yaitu Bank Indonesia, BRI, Bukopin, BPD Kaltimtara, Bank Jateng, dan Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia.

“Untuk saat ini, kunjungan berasal dari Regional Development Bank. Ini adalah salah satu bank komersil, yang 100 persen dimiliki oleh pemerintah di Srilanka. Jadi, untuk mendukung pengembangan bisnis ini kan diperlukan suatu pembiayaan dari lembaga keuangan. Nah, Regional Development Bank tertarik untuk membiayai bisnis bunga potong, kalau memang bisa dikembangkan di sana. Makanya, di sini mereka mempelajari polanya dulu,” tutur Agus.

Perwakilan delegasi Srilanka, A. A. M. Rifai mengatakan, iklim di Srilanka tak jauh berbeda dengan di Indonesia, sehingga model bisnis pertanian di Indonesia dapat dikembangkan pula di negaranya. Setelah memperoleh informasi mengenai model bisnis dan budidaya tanaman hias bunga potong di Lembang, dia menilai bisnis tersebut cukup prospektif untuk dikembangkan di Srilanka.

Wakil Ketua Asosisi Tanaman Hias Bandung Barat Deden Rachmat mengatakan, bisnis tanaman hias bunga potong terbilang sangat menjanjikan, karena pasarnya masih luas dan petani yang membudidayakannya juga belum banyak.

“Jakarta, Surabaya, dan kota-kota besar lainnya masih membutuhkan. Prospeknya cukup cerah,” ujarnya.

Permintaan terhadap tanaman hias, lanjut Deden, akan semakin tinggi jika terdapat momen perayaan tertentu, misalkan Hari Raya Imlek. Adapun petani tanaman hias Di Bandung Barat berada di kawasan Lembang, Cisarua, dan Parongpong, yang meliputi 60 kelompok dengan rata-rata satu kelompok beranggotakan sekitar 10 petani. Namun, kata Deden, kelompok tani yang aktif cuma sekitar 20.

“Kalau kendala, sebetulnya ada banyak. Namun, kami ada kerja sama dengan pemerintah, jadi ada pelatihan-pelatihan tertentu untuk mengatasi kendala tersebut. Paling kendala alam yang masih sulit kami cegah, seperti ketika ada angin kencang beberapa waktu lalu. Saat itu, banyak sekali tanaman hias di Bandung Barat rusak oleh angin kencang,” tutur Deden.

Bagikan :

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *