Sentra Unggas Terbesar di Jabar Yaitu Ciamis
Terasjabar.co – Kebijakan pembatasan jumlah day old chick (DOC) yang beredar (9,5%) mulai dirasakan oleh para peternak ayam pedaging jenis broiler (BR) di Ciamis. Dengan biaya produksi (BEP) kisaran Rp 16.000 sampai Rp 17.000/kg, dalam seminggu ini harga ayam pedaging BR di kandang peternak di Ciamis naik dari Rp 17.500 jadi Rp 18.500/kg.
“Hari ini harga ayam BR di kandang peternak sudah mencapai Rp 18.500/kg. Diperkirakan akan naik lagi,” ujar Sekdis Peternakan dan Perikanan Ciamis, H Otong Bustomi, Selasa (21/11).
Di Ciamis terdapat sekitar 8.000 KK peternak yang bergerak dan terlibat dalam pembesaran ayam ras pedaging baik itu ras pedaging jenis BR maupun jenis penjantan (layer). Kenyataan ini menempatkan Ciamis sebagai sentra perunggasan rakyat terbesar di Jabar.
Dan 75% ayam hasil peternakan di Ciamis tersebut dipasok untuk memenuhi kebutuhan Jabodetabek dan Bandung. Tiap minggu menurut Otong, Ciamis membutuhkan 3 juta ekor DOC. Yakni 60% DOC ayam BR dan 40% DOC layer jantan.
Sebelum ada pembatasan jumlah DOC yang beredar, Ciamis sempat memproduksi sendiri DOC dari 6 lokasi breeding fram dengan total jumlah produksi 1,1 juta ekor DOC/minggu. Kemudian muncul kebijakan pembatasan parent stok, breeding farm yang ada di Ciamis itupun kena dampaknya. 6 breeding farm tersebut hanya mampu memproduksi 300.000 ekor DOC (umumnya BR) dan jumlah tersebut bertahan sampai sekarang. Sementara kebutuhan 3 juta ekor/minggu.
“Kebutuhan DOC terpaksa didatangkan dari luar,” katanya.
Untuk menstabilkan ketersediaan ayam secara nasional dan kestabilan harga, menurut Otong pemerintah telah melakukan kebijakan pembatasan DOC yang beredar. Melalui pengafkiran telur tetas. Dan kebijakan yang berlangsung sejak tanggal 12/10 lalu sampai tanggal 12/12 merupakan kebijakan fase kedua. Dan ayam BR hasil kebijakan pemangkasan jumlah DOC beredar ini baru akan beredar pekan akhir bulan November ini dengan perhitungan siklus pembesaran DOC 1,5 bulan.
“Tapi dampaknya untuk kenaikan harga sudah dirasakan mulai sekarang,” ujar Otong.
Tapi Otong menyebutkan kenaikan harga ayam pedaging BR ini tidak hanya semata karena kebijakan pembatasan DOC secara nasional, tetapi juga karena mulai masuk bulan maulid yang biasanya identik dengan banyaknya pesta hajat pernikahan. Ketika harga ayam BR bergerak naik, di Ciamis kata Otong, harga ayam pedaging jenis penjantan (layer jantan) sudah dua bulan ini bertahan di bawah BEP.
Peternak ayam pejantan saat ini dalam kondisi merugi. Harga ayam pejantan di kandang peternak saat ini hanya dikisaran Rp 23.000 sampai Rp 24.000/kg . Sementara biaya modal (BEP) antara Rp 26.000 sampai Rp 27.000.
Menurut Otong, DOC ayam pedaging layer jantan tidak dibatasi. Karena DOC layer jantan merupaka limbah (by product) dari DOC ayam ras petelur. Harganya DOC layer jantan jauh lebih murah hanya Rp 1.200/ekor. Sementara DOC ayam ras pedaging BR saat ini sudah Rp 5.500/ekor. (red)
Leave a Reply