Buruh Demo Lagi di Gedung Sate, Desak Ridwan Kamil Revisi UMK 2022
Terasjabar.co – Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja mengepung kantor gubernur Jabar di Gedung Sate, Jl Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (28/12/2021). Mereka menuntut agar Gubernur Jabar Ridwan Kamil merevisi keputusan upah minimum yang telah ditetapkan pada 30 November 2021 lalu.
Ketua Umum DPD KSPSI Jabar Roy Jinto mengatakan, kenaikan upah ini bukan sesuatu yang bisa ditawar-tawar lagi. Apalagi barang-barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga menjelang akhir tahun 2021.
“Hari ini sudah dirilis kenaikan harga elpiji dan lain sebagainya. artinya dengan kenaikan upah minimum itu akan menyesuaikan. apalagi kalau ini tidak naik tentu akan lebih terpuruk lagi daya beli masyarakat khususnya masyarakat akan semakin rendah,” ujar Roy di Gedung Sate, Selasa (28/12/2021).
Roy mengatakan, saat ini pertumbuhan ekonomi inflasi di Indonesia dan Jabar dalam tren positif. “Kemudian Bappenas juga merilis, dengan kenaikan upah minimum tahun 2022, 5,1% pak Suharso Monoarfa menyampaikan maka akan meningkatkan daya beli paling tidak Rp 180 triliun,” katanya.
“Artinya kenaikan upah ini penyesuaian agar penghasilan Kaum Buruh tidak merosot dan kenaikan upah akan menyesuaikan terhadap pertumbuhan ekonomi. dan yang ketiga adalah Gubernur DKI sudah secara resmi merevisi keputusan upah minimumnya yang sudah dirilis di berbagai media termasuk kepgubnya,” katanya.
Pantauan di lapangan, orator dari massa aksi masih menyuarakan tuntutannya. Roy mengatakan, jika tuntutan ini tak segera dipenuhi, buruh di Jabar akan melakukan aksi mogok produksi.
“Hari ini kita seluruh serikat buruh pekerja 5.000 di dua titik pakuan yang di sini. hari ini koordinasi dengan teman-teman pakuan apakah disana diterima atau belum Dan kita disini juga menunggu mengupayakan dibantu Polisi ada juga Disnaker untuk mendorong kebetulan Gubernur ada di gesat untuk bisa menerima kita paling lama 1 jam,” katanya.
“Aksi ini akan tetap berlanjut dan mungkin klimaks nya adalah mogok yang sedang kita konsolidasikan kepada teman-teman buruh, untuk mempersiapkan diri, apabila Gubernur tidak mau merevisi, maka mogok menjadi kunci perjuangan kita,” pungkasnya.
Leave a Reply