Dipandegani KPID Jabar, Pelajar dan Mahasiswa Deklarasikan Diri Sebagai Relawan PIS Jabar di Kampus IAILM Tasikmalaya

Terasjabar.co – Untuk pertama kalinya para pelajar dan mahasiswa Tasikmalaya mendeklarasikan diri sebagai relawan Pemantau Isi Siaran (PIS) Jabar yang dipandegani oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat.

Deklarasi dilakukan pada Rabu (21/4/2021) di Kampus Insitut Agama Islam Latifah Mubarokiyah (IAILM) Suryalaya Tasikmalaya Jawa Barat. Pesertanya sekitar 50 orang, terdiri dari pelajar di lingkungan perguruan tinggi Suryalaya dan mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam IAILM, yang juga disaksikan Rektor IAILM Dr. H. Asep Salahudin, M.Ag. Deklarasi PIS Jabar akan dilakukan juga di kota-kota lainnya di Jawa Barat.

Sebelumnya para relawan ini mengikuti sekolah P3SPS (Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran) dan literasi media yang dismapaikan Kordinator Isi Siaran KPID Jabar, Sudama Dipawikarta dan Jalu Priambodo.

“PIS Jabar ini sebenarnya merupakan ikhtiar melibatkan komponen masyarakat untuk ikut terlibat dalam pemantauan isi siaran agar isi siaran menjadi sehat. Masyarakat sebagai salah satu stake jolder penyiaran bukan hanya menjadi penikmat tetapi juga peduli terhadap isi siaran yang merusak, seperti menyiarkan kekerasan, membuat trauma, cabul horor, tayangan berbau seks dan tayangan tidak etis lainnya,” kata Abdul Basith, Koordinator PS2P (Pengelolaan Struktur dan Sistem Penyiaran) KPID Jabar yang memimpin Deklarasi.

Seperti disampaikan Ketua KPID Jabar Adiyana Slamet, kolaborasi atau silaturahmi adalah kata kunci dalam mendorong keterlibatan publik dalam mengawasi isi siaran di Jawa Barat. Sebab, katanya saat ini di Jabar terdapat 437 lembaga penyiaran baik radio maupun televisi yang berizin. Untuk mengawasi lembaga penyiaran ini tidak mungkin diserahkan sepenuhnya kepada KPID, sehingga dalam konsep pengawasan semesta, dilibatkanlah masyarakat. Mereka juga harus peduli dan mengetahui seluk beluk media penyiaran. Karena itu pula dilakukan literasi media.

Sementara Syaefurrahman Al-Banjary yang memberikan materi literasi media kepada para pelajar menjelaskan, pada intinya masyarakat perlu melek media atau mampu memahami, menganalisi dan mendekonstruksi pencitraan media.

“Informasi yang anda terima itu bukan jatuh dari langit, tetapi hasil dari kreatifitas dan analisis pembuat berita, yang dipengaruhi oleh kemmapuan melihat fakta, kemampuan melakukan ferifikasi, pengaruh kepentingan bisnis dan politik. Ini yang terkadang membuat satu fakta bisa didekati banyak sudut pandang (angle) sehingga pesan yang disampaikan ke publik menjadi beragam, meski asal faktanya sama. Karenanya, kebenaran informasi di media tidaklah benar 100 persen. Bahkan tahun lalu BIN pernah menyatakan konten di media sosial 60 persennya adalah informs hoax,” kata Syaefurrahman. Relawan PIS Jabar perlu kemampuan menyaring informs sebelum menge-share kepada orang lain. “Saring sebelum sharing, katanya.

Syaefur juga menjelaskan bahwa tugas relawan PIS Jabar adalah kritis terhadap tayangan siaran. Jika ada siaran yang tidak etis atau melanggar pedoman perilaku penyiaran dan standar program siaran, mereka dapat melaporkannya ke KPID Jawa Barat melalui kontak 081573107000 atau Instagram @kpidjabar dan twitter @kpidjabar1. Bagi  relawan, kritik dan pengaduan untuk kebaikan isi siaran ini adalah bagian dari dakwah.

Bagikan :

Leave a Reply

2 komentar pada “Dipandegani KPID Jabar, Pelajar dan Mahasiswa Deklarasikan Diri Sebagai Relawan PIS Jabar di Kampus IAILM Tasikmalaya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

17 − 11 =