Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 Masih 50 Persen, Hj. Lilis Boy Minta Pemkab Cianjur Percepat Penanganan Pasien

Terasjabar.co –  Berdasarkan catatan Satgas Covid-19, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tingkat kesembuhan pasien positif  covid-19 masih di angka 50 persen.

Tingginya,  angka kasus baru membuat persentase kesembuhan masih rendah, dan hingga saat ini 447 orang dinyatakan positif dan para pasien ini masih menjalani isolasi di villa khusus dan rumah sakit.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan jumlah pasien yang sembuh selama satu bulan terakhir baru 223 orang dari 447 orang yang menjalani isolasi di vila khusus dan rumah sakit.

“Hingga saat ini, tingkat kesembuhan masih rendah di angka 50 persen. Masih rendahnya tingkat kesembuhan, tidak seimbang dengan angka penyebaran yang semakin tinggi, salah satunya di kluster pondok pesantren, dimana 35 orang santri masih menjalani isolasi,” katanya, Kamis (19/11/2020).

Sedangkan secara umum warga yang terpapar merupakan perorangan yang memiliki riwayat perjalan dari zona merah atau pegawai yang memiliki mobilitas tinggi bertemu banyak orang. Meski setiap pekan ada pasien yang sembuh, namun jumlahnya tidak sebanding dengan pasien baru yang jumlahnya meningkat sejak satu bulan terakhir.

Menyikapi hal itu, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari daerah pemilihan Kabupaten Cianjur Hj. Lilis Boy meminta Pemkab Cianjur untuk terus berusaha meningkatkan penanganan cepat terhadap pasien positif yang menjalani isolasi agar tingkat kesembuhan meningkat.

“Saya minta Pemkab Cianjur melakukan penanganan cepat terhadap pasien positif yang menjalani isolasi agar tingkat kesembuhan meningkat, termasuk melakukan penelusuran cepat guna memutus rantai penyebaran, sebagai upaya menekan angka pasien positif COVID-19 agar tidak terus meningkat”, ujarnya kepada Terasjabar.co, Jumat (20/11/2020).

“Kami menargetkan dalam waktu dekat, angka kesembuhan dapat meningkat hingga 70 persen, bahkan penangan dan penelusuran cepat serta upaya pencegahan dengan melakukan tes cepat dan usap atau RT-PCR, akan lebih digencarkan dengan menyisir berbagai kelompok masyarakat,” katanya.

Terkait tingginya angka penularan selama satu bulan terakhir, pihaknya meminta Pemkab Cianjur menambah ruang isolasi di rumah sakit dan vila khusus yang saat ini diterapkan sistem antrian karena penuh.

“Sehingga pasien baru yang dinyatakan positif berdasarkan hasil uji usap (swab test) bisa menjalani isolasi di rumah sakit atau vila khusus, supaya bisa terkontrol dibandingkan dengan melakukan isolasi mandiri”, pungkas politisi Partai Demokrat itu.

Bagikan :

Leave a Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *