Soal Wacana Perubahan Nama Provinsi Jabar Menjadi Provinsi Sunda, Begini Kata Hj. Lilis Boy

Terasjabar.co – Gagasan terkait perubahan nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda kembali mengemuka. Gagasan mewacanakan perubahan nama provinsi tersebut muncul dari sebuah diskusi “Dialog Aspirasi Pengembalian Nama Provinsi Jawa Barat Menjadi Provinsi Sunda” yang diadakan di Perpustakaan Ajip Rosidi, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (12/10/2020).

Wacana perubahan nama provinsi Jawa Barat tersebut mendapat tanggapan dari sejumlah kalangan, tak terkecuali Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Demokrat Hj. Lilis Boy.

Menurut Hj. Lilis, secara fundamental pemilihan Jawa Barat sebagai nama provinsi juga bukan dikarenakan daerah ini berada di pulau Jawa bagian paling barat. Sebab, secara letak geografi yang ada di paling barat pulau Jawa adalah Provinsi Banten.

“Nama Jawa Barat ini kan bukan berarti Jawa yang paling barat, karena yang paling barat itu kan Banten,” ujar katanya kepada Terasjabar.co, Selasa (13/10/2020).

Lebih lanjut Hj. Lilis menambahkan, penamaan provinsi Sunda tidak bisa disamaratakan dengan mayoritas adat sunda di daerah ini. Sebab, di Jawa Barat memiliki banyak budaya, seperti Cirebonan, Betawi dan Sunda Priangan.

Menurutnya, masing-masing dari kebudayaan tersebut punya ciri khas tersendiri, termasuk dalam bahasa. Dengan demikian, adat dan budaya sunda tidak serta merta dipahami seluruh warga Jawa Barat.

“Hanya yang disepakati adalah bahasa Sunda in harus dipahami sekian persen oleh masyarakat Cirebonan, dan Betawian,” kata anggota Komisi II DPRD Jabar ini.

Dirinya juga khawatir perubahan nama Provinsi Jawa Barat menjadi Provinsi Sunda akan membuat beberapa daerah keluar dari Jawa Barat.

“Saya khawatir perubahan nama itu akan membuat beberapa daerah lepas dari Jawa Barat. Menurut saya lebih baik kita fokus pada pengembangan daerah otonomi baru atau DOB ketimbang merubah nama Provinsi”, pungkas legislator perempuan dari Cianjur ini.