Toni Setiawan Dukung Pembelajaran Jarak Jauh di Jabar Diperpanjang Hingga Desember 2020

Terasjabar.co – Dinas Pendidikan Jabar mengeluarkan kebijakan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar (KBM) tahun ajaran 2020-2021 di awal semester tetap menggunakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) setidaknya hingga Desember 2020 guna mencegah persebaran COVID-19 pada anak lantaran anak sangat rentan terinfeksi.

Menyikapi hal itu, Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Drs. Toni Setiawan mendukung kebijakan perpanjangan belajar jarak jauh hingga Desember 2020.

“Saya selaku anggota Komisi V sangat mendukung kebijakan yang diambil Disdik Jabar dengan memperpanjang pembelajaran jarak jauh. Bagaimanapun saat ini Pandemi Covid-19 masih belum reda, jadi keselamatan anak-anak didik adalah yang utama” kata Toni kepada Terasjabar.co, Kamis (4/6/2020).

Toni menuturkan, berdasarkan kajian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar, belum ada satu pun daerah di Jabar yang berada di level 1 atau zona hijau.

“Saat ini belum ada satu pun daerah di Jabar yang berada di level 1 atau zona hijau, sedangkan pembukaan sekolah atau proses belajar-mengajar bisa kembali dilakukan dengan tatap muka hanya dimungkinkan di kawasan zona hijau atau daerah dengan catatan nol kasus COVID-19. Walaupun sekolah berada di zona hijau, jika sarana prasarana dan keamanan di sekolah tersebut belum lengkap atau memadai, ya jangan memaksakan untuk melakukan proses belajar secara tatap muka,” tambah legislator dari daerah pemilihan Kabupaten Bandung ini.

Sebelumnya, berdasarkan kebijakan Mendikbud, tahun ajaran 2020/2021 akan dimulai pada 13 Juli 2020. Namun, jadwal masuk sekolah belum ditentukan karena menyesuaikan kondisi pandemi saat ini.

Agar pembelajaran jarak jauh berjalan optimal, pihaknya meminta Disdik Jabar untuk meningkatkan kapasitas guru agar mampu memberikan materi pembelajaran jarak jauh secara interaktif.

“Guru diberi pelatihan secara daring agar mampu memberikan pembelajaran yang menarik, interaktif, ringan, dan tidak terlalu memberatkan peserta didik,” jelas Toni.

Lebih lanjut, dia mengatakan, akses internet menjadi tantangan dalam penerapan pembelajaran jarak jauh. Sebab, tak semua daerah di Jabar mempunyai akses internet yang baik.

“Namun yang menjadi tantangan pembelajaran jarak jauh ini adalah masalah akses internet, karena ak semua daerah di Jabar mempunyai akses internet yang baik. Jadi hal itu harus menjadi perhatian Disdik Jabar,” pungkas anggota Fraksi Partai Demokrat ini.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 + 9 =