Masyarakat Desa Tawangbanteng Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Yang Tidak Menerima Bantuan Dari Pemerintah Mengikuti Kegiatan Padat Karya Tunai Desa (PKTD)

Terasjabar.co – Dalam rangka untuk mencegah penyebaran Covid-19 Pemerintah Desa Tawangbanteng Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya, Senin 4 Mei 2020 telah melaksanakan rangkaian berbagai kegiatan secara serentak diseluruh wilayah Desa Tawangbanteng anataralain: melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah2 warga _+ 1.600 Rumah, sarana ibadah, sarana pendidikan & fasilitas-fasilitas publik dan Ruas Jalan di seluruh wilayah Desa Tawangbanteng, Kegiatan ini bertepatan dengan kegiatan distribusi Bansos dari Pemerintah Propinsi Jawa Barat kepada RTM yg mendapatkan kuota bantuan sosial, kegiatan distribusi bantuan langsung di monitor oleh Camat Sukaratu H Ria Supriana, Kapolsek Sukaratu Bapak Junaidi SH, Danramil Bapak Kapten Handri, Babinsa Desa Tawangbanteng Bapak Koko Koswara. Hal tersebut dikatakan Kuwu Tawangbanteng Nandang Abdul Azis kepada terasjabar.co, Senin (4/5/2020).

Lebih lanjut Nandang mengatakan kami selaku aparat pemerintahan desa bekerjasama dengan para Ketua RT/RW melaksanakan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan, kebersihan & keamanan, diiantaranya meningkatkan Pola Hidup Bersih & Sehat (PHBS).

Dalam rangka menumbuhkan kembali Pola Gotong Royong dan juga membantu masyarakat dalam kesusahan ekonomi di masa pendemi Covid-19 yang dimana mana masyarakat tidak bisa melakaksanakan mencari nafkah, dan para buruh harian seperti tukangkuli bangunan,tukang oheg,petani,peternak semua kena imbas sehingga sangat mempengaruhi terhadap faktor pereknomian dan kebutuhan sehari, kami melaksanakan program Padat Karya Tunai Desa (PKTD) + 1.800 HOK yang dilaksanakan serentak di setiap wilayah, di setiap ke RT an & k RW an. Kegiatan PKTD ini merupakan realisasi program yg wajib dilaksanakan oleh seluruh Desa se- Indonesia, sebagaimana kita mafhumi telah diatur melalui Peraturan Kementerian Desa. Kegiatan PKTD meliputi pekerjaan membenahi saluran irigasi, jalan lingkungan, Tempat Pemakaman Umum & fasilitas-fasilitas publik lainnya.

Dengan masih banyaknya masyarakat yang tidak terdaftar dalam penerimaan PKH, BPNT, Bansos dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan berlandaskan Gotong Royong, steakholder Masyarakat melaksanakan program Padat Karya Tunai Desa. Kemudian, masyarakat yang tidak menerima masyarakat tersebut setelah bekerja melalui program Padat Karya Tunai Desa, kemudian masyarakat diberikan insentif/upah per orang nya sebesar Rp. 50.000 per orang/ HOK yang bersumber dari Dana Desa. Sasaran nya terutama bagi Rumah Tangga Miskin (RTM) atau masyarakat yang kurang mampu.

Kegiatan PKTD Alhamdulillah berjalan lancar dan sukses, dengan spirit yg sama, semua steakholder baik dari Pemerintah Desa Tawangbanteng, Para Ketua RT, Ketua RW, Kawil, Ketua Karang Taruna dan unsur-unsur masyarakat lainnya saling bahu membahu demi kelancaran sukses nya kegiatan PKTD tersebut. Kegiatan pencegahan covid 19 juga di support dengan peran aktif nya BPD, LPM, TPK, TP PKK, Posyandu, Tokoh Agama, Tokoh masyarakat dan steakholder lainnya, Tim Penggerak PKK Desa Tawangbanteng dalam rangka ikut serta pencegahan covid 19, PKK melakukan Himbauan ke masyarakat mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), memberikan masker dll.

Dalam situasi pandemik covid 19, semoga out put dari kegiatan tersebut masyarakat terbantu untuk membeli bahan2 pokok terkait pangan serta out put lainnya lingkungan yang berada di wilayah Desa Tawangbanteng tertata rapih, bersih sehingga warga nya sehat. Kegiatan PKTD sangatlah positif, masyarakat merasa terbantu dalam keadaan serba sulit terkait covid 19. Sesuai dgn selogan urang sunda “Ngabebenah Lembur, Dapur oge Ngebul”. Dari dilaksanakan kegiatan ini, harapan kami Budaya Gotong Royong menjadi spirit antara pemerintah dan masyarakat utk kemajuan Desa Tawangbanteng serta saya yakin Gotong Royong merupakan Ciri Khas, Karakteristik & Jiwa Sejati warga Desa Tawangbanteng, tegas Nandang.


Bansos Pemprov Jabar dari Jumlah 119 KK yang diajukan/dimohon yang mendapat bantuan hanya 15 KK yang di Kabulkan.

Menanggapi tentang Pelaksanaan Pembagian Bansos dari Provinsi Jawa Barat Nandang Abdul Azis mengatakan pihaknya bahwa Bansos dari Provinsi cukup mengecewakan, Jumlah KK di Desa Tawangbanteng + 2.000 KK jumlah yang mendapatkan PKH + BPNT 212 orang, BLT Desa dari DD hanya 176 KK.

Dan Bantuan Sosial Provinsi diluar DTKS atau Non DTKS yang kita ajukan 119 KK, yang di turun hanya 20 KK, itupun di kembalikan 5 paket Bansos karena terdaftar ganda dikembalikan lagi Provinsi melalui kantor Pos. Masih banyak warga miskin yg belum mendapatkan bantuan sosial. Semoga Pemerintah baik Pusat, Propinsi Jawa Barat & Pemda Kabupaten Tasikmalaya lebih peka, lebih pro rakyat, terutama kaum mustadz’afiin, tegas Nandang.

Sementara tokoh Pemuda Aktivis Lingkungan dan Desa Wisata Kabupaten Tasikmalaya Rizal Badruzaman, mengatakan pesan dalam kegiatan menghidupkan kembali budaya gotong royong, menciptakan masyarakat sadar berkarakter peduli Dengan slogan Kepala desa dan masyarakat #TAWANGBANTENG BISA,

“Slogan tersebut merupakan bukti kesiapan kepala desa mampu membawa masyarakat yg berkarakter, mandiri, apalagi melihat kekompakan, bersama, semangat,sinergi masyarakat, kepala desa muspika apresiasi yang sangat luar biasa semoga menjadi motipator bagi desa lain khususnya yang ada di Tasikmalaya, umumnya di Jawa Barat dan sekitarnya. Perlunya masyarakat mempunyai pemimpin yang mempunyai dedikasi tinggi, amanat dalam mengemban tugas membina masyarakat, dan Alhamdulilah melihat pakta real di lapangan Kepala Desa Tawangbanteng, Bapak Nandang Abdul Aziz, melangkah, menata desa Tawangbanteng akan lingkungan, dan meningkat pola hidup masyarakat pola hidup sehat, dan mandiri”, pungkas Rizal.***Ocid Sutarsa

Bagikan :

Leave a Reply

One thought on “Masyarakat Desa Tawangbanteng Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya Yang Tidak Menerima Bantuan Dari Pemerintah Mengikuti Kegiatan Padat Karya Tunai Desa (PKTD)

  • 11 Mei 2021 pada 9:10 am
    Permalink

    Program PKTD ( padat karya tunai desa ) belum merata ke seluruh warga, tersebut diatas hanya sebahagian kecil warga yang tidak mendapatkan bansos dari pemerintah, sehingga warga yang tidak mendapatkan prigram bansos, hanya pelengkap penderita, sebaiknya postingan kegiatan PKTD tersebut yang menerima manfaat bansos dengan yang tidak menerima manfaat bansos imbang, sehingga warga merasa terwakili semua, kepada pihak yang berwenang khususnya pusat, mohon program bansos ( PKH,BST,BLT DD, dan lainnya ) agar pencairannya ke warga berbarengan atau selisih waktunya penyaluranya tidak terlalu lama, seperti terjadi saat ini, penerima PKH, BST sudah hampir 2 bulan sementara penerima BLT DD sampai saat ini belum diterima, hal ini mencederai rasa kemanusiaan dan rasa keadilan, mohon kedepan bisa dapat lebih baik lagi.

    Balas

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

five × 5 =