Komisi V DPRD Jabar Kunjungi Rumah Sakit Jiwa Jawa Barat

Terasjabar.co – Permasalahan kecanduan smart phone atau gadget semakin mengkhawatirkan akhir-akhir ini. Pemberian gadget sedari dini ternyata membawa efek negatif untuk anak-anak atau generasi milenial seperti gangguan syaraf yang sangat memprihatinkan atau bisa dibilang gangguan adiksi internet.

Hal tersebut diketahui saat kunjungan kerja Komisi V DPRD Jabar didampingi Wakil Ketua Achmad Ru’yat selaku koordinator Komisi V ke Rumah Sakit Jiwa Jawa Barat di Cisarua Kabupaten Bandung Barat.

Direktur Rumah Sakit Jiwa Jabar Elly Marliyani mengatakan baru sedikit masyarakat yang berani datang ke rumah sakit jiwa untuk pengobatan.

“Masyarakat yang berani datang ke rumah sakit jiwa hanya sebagian kecil yang berani datang untuk pengobatan”, kata Elly.

“Gejala gejala yang dialami adiksi gadget diantaranya tidak mengenal waktu bermain, tidak mau mandi, jarang makan dan kalau dihentikan mereka akan marah-marah dan merusak barang. Di Rumah Sakit Jiwa Jabar untuk kasus adiksi gadget selalu bertambah setiap harinya”, tambahnya.

Elly pun berharap kepada masyarakat yang mengetahui anak anak mereka mempunyai gejala gejala adiksi gadget agar segera dibawa ke rumah sakit jiwa, sehingga mendapatkan perawatan yang cepat dan tepat.

“Saya menghimbau  kepada masyarakat yang mengetahui anak anak mereka mempunyai gejala gejala adiksi gadget agar segera dibawa ke rumah sakit jiwa, sehingga mendapatkan perawatan yang cepat dan tepat”, pungkasnya.

Sementara itu Wakil Ketua Komisi V DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya mengapresiasi sosialisasi yang diadakan rumah sakit jiwa ke masyarakat,

“Kami dari Komisi V mengapresiasi sosialisasi yang diadakan rumah sakit jiwa ke masyarakatsehingga masyarakat mengerti dan langsung mendatangi RS Jiwa Jabar untuk mendapatkan penanganan yang tepat”, ungkapnya.

Komisi V DPRD Jabar akan berkoordinasi dengan terkait seperti dinas pendidikan, dinas pemuda olah raga dan lainnya untuk mendapatkan solusi terbaik.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan terkait seperti dinas pendidikan, dinas pemuda olah raga dan lainnya untuk mendapatkan solusi terbaik untuk menangani masalah ini”, pungkasnya.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

9 + seven =