Achdar Sudrajat: Proyek Revitalisasi Situ Ciburuy Harus Tepat Sasaran Untuk Kesejahteraan Rakyat

Terasjabar.co – Situ Ciburuy saat ini sedang dilakukan Proyek Revitalisasi untuk menjadikan Situ Ciburuy sebagai destinasi pariwisata di Jawa Barat khususnya di Kabupaten Bandung Barat. Untuk itu Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat melakukan peninjauan terkait proyek revitalisasi ini, Kamis, (21/11/2019).

Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Partai Demokrat, Achdar Sudrajat menilai proyek revitalisasi Situ Ciburuy kurang tepat sasaran

“Secara keseluruhan proyek revitalisasi Situ Ciburuy ini kurang tepat sasaran dan saya kurang sepaham dengan apa yang dikerjakan oleh pemerintah provinsi,” kata Achdar.

Achdar menekankan pihaknya lebih mendukung revitalisasi Situ Ciburuy ini untuk hal yang berguna bagi masyarakat. Hal ini didasari mengingat Situ Ciburuy ini merupakan kewenangan pusat yang dikelola oleh Provinsi sehingga Pemprov harus bijak dalam pemakaian anggaran.

“DPRD melalui Komisi IV juga menekankan Proyek Revitalisasi ini harus bermanfaat dari hanya sekedar untuk pariwisata semata, hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat seperti untuk kebutuhan irigasi, kebutuhan sumber daya air bersih serta pengairan kepada masyarakat,” tambah Achdar.

Achdar juga mengatakan Design Engineering Digital (DED) proyek revitalisasi Situ Ciburuy ini harus diperhatikan agar sesuai dengan apa yang direncanakan, khusus untuk perencanaan pariwisata.

“Komisi IV memiliki catatan agar perlu diperhatikan lagi mengingat letak dari Situ Ciburuy yang kurang strategis sehingga mendorong untuk dicarikan strategi agar Situ Ciburuy mempunyai daya tarik wisata”, imbuhnya.

Kedepannya pria kelahiran Bekasi 16 Juni 1950 (69 tahun) silam ini berharap keberadaan Situ Ciburuy bisa menjadikan destinasi pariwisata unggulan serta bermanfaat bagi masayarakat sekitar khususnya masyarakat Kabupaten Bandung Barat.

“Kedepan, Saya berharap keberadaan Situ Ciburuy dapat menjadi destinasi pariwisata unggulan serta bermanfaat bagi masayarakat sekitar”, pungkasnya.