Soal Open Bidding, Pengamat Minta Ridwan Kamil Objektif

Terasjabar.co – 42 nama calon kepala dinas maupun kepala biro Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah ada di meja Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Mereka adalah nama-nama tiga besar dari 14 OPD yang membuka seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) pratama.

Ridwan Kamil selaku pemegang keputusan akhir diminta untuk mengenyampingkan faktor suka tidak suka dalam menentukan pilihannya. Dia hanya tinggal memilih dengan tenang tanpa meminta pertimbangan pihak lain lagi karena keterwakilan kriteria telah dirumuskan oleh panitia seleksi yang profesional.

Ridwan Kamil cukup menunjuk salah seorang dari tiga nama yang disodorkan yang diyakini mampu menerjemahkan atau menggerakan visi misi Jabar Juara Lahir Batin.

Pengamat pemerintahan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Karim Suryadi, menuturkan pansel telah meneliti kemampuan generik calon pejabat eselon II yang diperlukan, termasuk menjamin dari sisi administratifnya juga mereka sudah layak.

Artinya secara generik pejabat yang diseleksi itu sudah beres.

“Nah yang harus dilakukan oleh Ridwan tinggal mencari siapa sosok yang kira-kira bisa menangkap visi misi Jabar Juara karena itulah yang menjadi kunci dalam menggerakkan program lima tahun kedepan, ” kata Karim.

Tapi masalahnya, lanjut Karim, tiap orang mempunyai chemistry atau punya selera. Hal itulah yang harus ditegaskan, bukan selera suka tidak suka secara personal maupun asosiasi. Akan tetapi yang paling penting itu keselarasan antara kandidat dengan visi misi Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum untuk menggerakan roda organisasi.

“Menurut saya kuncinya keselarasan kepala dinas dengan Ridwan dan Uu,” ucap dia.

Libatkan Wagub

Dalam proses pengambilan keputusan nanti, Karim menuturkan, idealnya Ridwan Kamil pun melibatkan Uu untuk berdiskusi, karena mereka adalah nahkoda Jabar. Jangan meminta atau menerima masukan lagi dari kanan kiri yang tidak perlu.

“Ngobrol sama wakil gubernur,  kudu diajak bicara karena sama menahkodai Jabar. Jangan minta masukan kanan kiri lagi, itu tidak perlu nanti masuk angin. Tidak perlu terlalu banyak analisis lagi, kan sudah sama pansel. Don’t too much analysis if you wont to be Paralysis. Seleksi generik sudah cukup tinggal milih satu siapa yang paling bisa menjalankan visi misi. Bukan soal kedekatan,” tuturnya.

Adapun parameter yang cukup bisa dipertimbangkan Ridwan Kamil dan Uu dalam memilih ke-14 eselon II tersebut, yaitu kandidat bisa menjabarkan visi misi Jabar Juara dalam program kerja OPDnya. Lainnya yaitu seberapa besar kandidat bisa mendiagnosa persoalan di Jabar, dicocokkan dengan masalah atau diagnosa di OPD terkait dan isi startegi seperti apa sehingga,  bisa jawab persoalan.

Terpisah,  Ketua Komisi I DPRD Jabar Syahrir mengatakan,  pihaknya mengapresiasi kinerja pansel karena telah menjalankan tugas mereka dengan tanggung jawab, profesional dan sesuai dengan aturan. Dari segi pelamar, dia pun bangga dengan banyaknya ASN asal Jabar masuk dalam deretan tiga besar.

“Bersyukur merata dan Jabar tetap leading, itu wajar Jabar mendominasi,” ujar dia.

Meski tidak mengenal seluruh sosok 42 nama yang lolos ke meja gubernur, pihaknya percaya mereka orang yang memiliki kapabilitas yang dicari pemprov. “

Paling soal standarisasi, didik dulu baru duduk. Tentunya melalui proses dan tahapan yang bisa dipertanggungjawabkan,” kata dia.

Syahrir berharap seleksi berjalan profesional dan menjunjung rasa keadilan, terlebih seleksi dilakukan oleh orang-orang profesional melibatkan semua unsur.

“Bagi yang terpilih diharapkan bisa menyesuaikan dengan kinerja, menunjukan profesional dan mengembangkan SDM yang tinggi karena kami ingin layanan masyarakat yang lebih bbai,” ucap dia.

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

sixteen − sixteen =