Pengamat Nilai Kampanye Door To Door di Akhir Masa Kampanye Jadi Penentu Kemenangan
Terasjabar.co – Pakar Politik dan Pemerintahan dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Prof Dr. Asep Warlan Yusuf, mengatakan sepekan atau bahkan tiga hari menjelang masa pemungutan suara Pilgub Jabar 2018 menjadi saat-saat penentu utama warga dalam menentukan pilihan gubernur dan wakil gubernurnya.
Sejumlah tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar, katanya, telah menyadari hal tersebut dan sudah menyusun rencana matang dalam merebut simpati masyarakat di hari-hari terakhir jelang pemungutan suara.
“Setiap tim pemenangan harus menyusun strategi, menggunakan peluang dalam masa libur dan cuti Lebaran untuk meraih dukungan, bahkan yang efeknya tetap berkembang saat masa tenang,” kata Asep di Bandung, Jumat (1/6/2018).
Asep mengatakan sejumlah tim pemenangan sudah menyadari kekuatan kampanye door to door bahkan face to face yang jauh lebih efektif daripada kampanye pengumpulan massa atau blusukan ke pusat keramaian.
Door to door dan face to face dianggap lebih sukses untuk mengunci dukungan, dan dukungannya dapat berkembang dengan sendirinya tanpa bantuan kampanye dari tim pemenangan, yakni dengan cara mulut ke mulut.
Asep mengatakan sistem kampanye door to door dan face to face ini memiliki bentuk digital di era moderen ini, di antaranya adalah media sosial seperti facebook, instragram, twitter, bahkan whatsapp. Bukan tidak mungkin, katanya, perang kampanye digital akan sangat sengit di masa tenang.
“Sistem door to door ini dipakai Aher memenangkan dua kali pilgub, menggulingkan prediksi berbagai survei. Tim pemenangan sekarang harus lebih pandai lagi memilih strategi untuk menangkap suara,” katanya.
Sistem door to door, katanya, memang berbiaya mahal dan membutuhkan pasukan pemenangan yang militan. Namun, cara ini terbukti sukses juga memenangkan Anies-Sandi dalam Pilgub DKI Jakarta tahun lalu mengalahkan Ahok-Jarot.
Hasil survei yang dirilis sejumlah lembaga survei selama ini bisa saja dijadikan sebagai rujukan atau bahan evaluasi tim pemenangan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat di Pilgub Jabar 2018. Namun, hasil survei tersebut belum bisa secara pasti menentukan hasil akhir Pilgub Jabar 2018.
Asep menilai tidak semua warga Jabar menerima berbagai informasi mengenai Pilgub Jabar 2018. Bahkan, jika berkaca pada berbagai pemilihan sebelumnya, angka partisipasi masyarakat tidak jauh dari angka 65 persen sampai 70 persen.
“Swing voters, undecided voters, orang yang belum menentukan pilihan, orang yang masih bimbang bahkan belum tahu tentang para kandidat Pilgub Jabar 2018, masih sekitar 30 persen. Merekalah yang akan berandil besar dalam kemenangan pasangan calon,” katanya.
Kelompok masyarakat yang belum menentukan pilihannya ini, katanya, akan menentukan pilihannya pada hari-hari terakhir atau masa tenang menjelang pemungutan suara pada 27 Juni 2018. Inilah yang harus diperhatikan setiap pasangan calon.
Leave a Reply