Sejumlah PNS Disdik Jabar “Pose Tiga Jari” Begini Tanggapan Kadisdik
Terasjabar.co – Kaukus Rakyat Jabar Pemantau Pilkada mengadukan sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Disdik Provinsi Jabar yang diduga tidak netral. Mereka diduga ikut kampanye dalam mensosialisasikan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 3 Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik).
“Kedatangan kami ke sini untuk mengadukan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan sejumlah ASN (aparatur sipil negara),” kata juru bicara Kaukus Rakyat Jabar Agus Satria di kantor Bawaslu Jabar, Jalan Turangga, Kota Bandung, Senin (2/4/3018).
Ia menuturkan melampirkan sejumlah bukti berupa foto yang memperlihatkan sejumlah orang diduga PNS ikut mensosialisasikan paslon nomor urut tiga. Pihaknya memastikan sebagian besar berasal dari lingkungan Disdik Provinsi Jabar
Berdasarkan lampiran bukti, terlihat foto sejumlah orang diduga oknum PNS Disdik Jabar yang mengacungkan tiga jari. Selain itu, ada berpose sambil memegang kalender berisi foto paslon Sudrajat-Syaikhu.
“Semuanya dipastikan ASN. Kebanyakan dari lingkungan Disdik Jabar dan mengarah mendukung paslon nomor urut tiga,” tutur dia.
Ia menjelaskan PNS yang diduga terlibat tersebut diduga kepala sekolah dan pejabat Disdik Jabar. Lampiran bukti yang ada saat ini akan disiapkan untuk pelaporan resmi nantinya.
“Selain bukti foto, kami juga akan menyiapkan saksi-saksi untuk pelaporan resmi nanti,” ujar Agus.
Anggota Bawaslu Jabar Wasikin siap menindaklanjuti aduan dari Kaukus Rakyat Jabar. Ia meminta pihak pelapor untuk melengkapi bukti-bukti untuk pelaporan resmi ke Bawaslu Jabar.
“Kami akan menerima dan akan ditindaklanjuti. Ini bukti bahwa mulai tumbuh partisipasi mengawasi Pilkada,” kata Wasikin di lokasi yang sama.
Pihaknya menunggu laporan resmi dari Kaukus Rakyat Jabar terkait dugaan keterlibatan PNS di Jabar. Selain itu, Bawaslu Jabar juga akan melakukan klarifikasi kepada terlapor yaitu sejumlah PNS.
“Kalau nanti terbukti saya pastikan Bawaslu Jabar akan melaporkannya ke komisi ASN,” ucap Wasikin.
Sementara itu Kepala Disdik Provinsi Jabar Ahmad Hadadi menilai ada kesalah pahaman tekait aduan tersebut. Hadadi mengatakan pose tiga jari yang diperlihatkan oleh pejabat Disdik Jabar merupakan salam genre. Artinya yaitu ajakan untuk no drugs (tidak narkoba), no free sex (tidak seks bebas) dan no HIV AIDS (tidak HIV AIDS).
“Tiga jari itu maksudnya salam genre. No drugs, no free sex dan no HIV AIDS,” kata Hadadi saat dihubungi via telepon genggam, Senin (2/4/2018).
Di tahun politik saat ini, menurut Hadadi, hal-hal berkaitan dengan angka bisa menjadi soal. Sehingga, sambung dia, hal tersebut sudah diingatkan kepada jajarannya sebelum dan sesudah kemunculan foto tersebut.
“Saya sudah bilang jangan (salam tiga jari). Khawatir ada yang share, sensitif soalnya. Sebelumnya juga saya sudah melakukan edaran tidak boleh pegawai Disdik Jabar ikut politik praktis. Kemarin itu spontanitas dari teman-teman saja. Kebetulan saya juga enggak ngacung kan,” ungkap dia.
Disinggung terkait adanya aduan, ia tidak mempermasalahkan. Hadadi menilai setiap orang berhak untuk berpendapat terhadap apa yang dilakukan orang, khususnya dalam konteks Pilkada.
“Setiap orang dalam era demokrasi berpendapat, kami juga punya hak untuk menjawab, saling menghormati saja,” kata Hadadi.
Pingback: Polemik "Pose Tiga Jari" PNS Disdik Jabar, Aher: Silakan Laporkan | Teras Jabar