Hindari Belanja Make-Up Saat Begini
Terasjabar.co – Wanita tak bisa menahan godaan saat dihadapkan rangkaian pilihan baju atau produk kecantikan. Tak jarang banyak dari mereka akhirnya mem-borong belanjaan padahal sebenarnya kondisi keuangan sedang kurang memungkinkan. Namun tentu tidak semua dan selalu demikian. Berdasarkan riset terbaru, orang yang cenderung boros berbelanja biasanya sedang stres, kesal, hingga bosan.
Belanja memang sudah lama diketahui sebagai obat stres dan rasa kesal. Ketika keadaan hati sedang tidak menyenangkan, banyak orang beralih ke pusat perbelanjaan atau e-commerce untuk membeli barang-barang kesukaan. Tapi ternyata bukan hanya stres dan kesal yang buat orang boros berbelanja tapi juga rasa bosan.
Hal tersebut terungkap dalam penelitian MoneySuperMarket kepada 2.500 pembelanja di Inggris. Riset itu menemukan bahwa orang-orang yang sedih, stres, dan bosan punya kecenderungan belanja berlebihan di banding mereka yang bahagia hingga 14%.
Dari ketiga emosi, stres lah yang paling bertanggung jawab dalam membuat seseorang boros beli barang. Riset mengungkap jika Anda sedang tertekan, kemungkinan untuk belanja banyak meningkat hingga 10%. Stres dan kebosanan pun bisa membuat seseorang menghabiskan hingga £1,250 atau Rp 22 jutaan per tahun untuk berbelanja.
Riset ini juga mengungkap fakta menarik lainnya mengenai kebiasaan boros belanja. Dikatakan jika wanita cenderung lebih boros belanja produk kecantikan ketika mereka merasa sedih. Keborosan tersebut bahkan mencapai 40%. Sedangkan barang-barang yang paling umum dibeli orang saat stres adalah busana, makanan ringan, dan makanan berat yang dibawa pulang.
Pemborosan di zaman sekarang pun diperparah dengan fasilitas belanja tanpa uang tunai. Hal tersebut mendukung orang-orang yang stres, bosan, dan sedih untuk belanja lebih banyak, terutama untuk mereka di usia 24 dan 35.
“Semua orang punya alasan mereka sendiri untuk membeli tas atau booking (tiket pesawat) untuk bepergian akhir pekan ke luar daerah, tapi mereka mungkin tidak sadar bahwa situasi tiga jam sebelumnya, yang tidak ada hubungannya dengan pembelian, mendorong mereka untuk membelinya,” ungkap Pip Heywood selaku brand director di MoneySuperMarket.
Psikolog Dr David Lewis pun menyarankan agar orang memperhatikan keadaan psikis mereka sebelum membeli barang. “Penelitian ini menantang paham konvensional dengan menunjukkan emosi negatif adalah yang paling mendorong orang boros dari pada perasaan sejahtera,” kata David kepada Daily Mail.
“Sadar akan faktor pendorong sebuah sikap adalah langkah pertama dalam mengontrol (pembelanjaan), yang mana kami percaya MoneySuperMarket Buying Mood Index ini adalah sesuatu yang penting dan membuka mata agar setiap pelanggan bisa mengeksplor hubungan mereka dengan apa yang dibelanjakan dan mengapa,” tambahnya. (red)
Leave a Reply