Golkar Jabar Ikuti Intruksi Sesuai Rapimda

Terasjabar.co – Usai munculnya surat keputusan palsu yang memuat pengusungan calon gubernur dan wakil gubernur dari DPP Golkar pada Pilgub Jabar 2018, Tiga pendiri Golkar di Jawa Barat Soksi, Kosgoro 1957, dan Organisasi Masyarakat MKGR (Tri Karya) mempertanyakan konsistensi DPP Golkar Jabar terkait pengusungan calon Gubernur Jawa Barat. Pasalnya, surat keputusan palsu itu dinilai meresahkan.

Ketua Soksi Jabar ‎Yod Mintaraga menuturkan, Tri Karya sebagai pendiri Golkar saat itu meminta pusat konsisten dengan apa yang diusulkan dari bawah. Pihaknya bersama Kosgoro, dan MKGR saat itu jelas mendengar aspirasi dari kader di DPD Jabar dalam Rapimda di Karawang beberapa bulan lalu yang sepakat mengusung Dedi Mulyadi untuk menjadi bakal calon gubernur dari Golkar.

‎”Dan hal itu sudah ditetapkan Rapimda termasuk didalamnya ada kami ini,” ujar Yod di Kantor DPD Golkar Jabar, Rabu, 27 September 2017.

Selanjutnya pada pembahasan di tingkat pusat sebagai tindak lanjut Rapimda, kata dia, tim pilkada pusat yang dipimpin oleh Nurdin Halid dan Idrus Marham pun dalam rapat sudah memutuskan bahwa satu-satunya cagub dari Golkar adalah Dedi Mulyadi pada 1 Agustus 2017 lalu.

“Saya ada di situ wakili Jabar dan saya dengar sendiri. Tapi dalam perjalanannya, muncul surat bodong dan diklarifikasi. Tapi kan sudah menyebar di kader Golkar di akar rumput. Kami pertanyakan konsistensi DPP,” ujar dia.

Namun, kata dia, saat ini akar rumput atau kader-kader Golkar sudah bereaksi dan kecewa dengan sikap DPP meski surat tersebut saat ini sedang diproses. Pihaknya berharap DPP ikut memperbaiki kondusifitas Golkar Jabar yang sudah terbangun. Ia khawatir jika dibiarkan malah bisa memecah belah partai.

“Dan itu akan berpengruh pada soliditas Golkar di Jabar yang bisa bikin negatif ke kondisi Golkar secara nasional,” kata dia.

Berpengaruh nasional

Yod mengatakan, Jabar memiliki 46 juta jiwa penduduk dengan 32 juta jiwa pemilik hak pilih. Tentunya setiap perhelatan politik Jabar kotribusi besar untuk nasional. Dengan demikian situasi di Jabar harus dijaga.

“Kalau ada akibat kebijakan DPP yang sangat mengganggu semangat kekompakan soliditas dikhawatirkan ini akan menghancurkan partai Golkar secara nasional. Jadi kami imbau ke pimpinan untuk sangat memperhatikan apa yang berkembang di akar rumput. Kami tri karya solid pada keputusan hasil Rapimda,” ucap dia.

Senada dengan Yod, Ketua Kosgoro 1957 Jabar Icak Phinera Wijaya mengatakan, ‎pihaknya hanya ingin kader Golkar tetap solid di tengah isu yang berkembang saat ini. Mereka sebagai pendiri partai pun tidak memungkiri adanya keinginan agar DPP menghendaki hasil Rapimda.

‎”Tolong dari pusat dengarkan aspirasi dari bawah, suara Golkar dan rakyat. Ini akan jadi dampak yang tidak bagus kalau aspirasi dari bawah tidak didengar,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua MKGR Jabar Rahmat Sulaeman menambahkan, jika kejadian di partai Golkar Jabar tidak digubris nantinya bisa berdampak tidak baik bagi partai. Dia berharap tidak ada kehancuran di tubuh Golkar karena isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. (J,Lc)

Bagikan :

Leave a Reply

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3 × five =